|
Pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Indonesia |
- Pendahuluan.
- Pengertian
Hari raya Nyepi adalah perayaan hari tahun baru saka
yang jatuh pada penanggal apisan sasih Kedasa (eka
sukla paksa Waisak) sehari setelah tilem Kesanga (panca
dasi Krsna Paksa Caitra).
- Hakekat.
Penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit (makro dan
mikrokosmos) untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan
lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya kehidupan
yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian),
dan sundaram (keharmonisan/ keindahan).
- Latar belakang sejarah.
- Penobatan Raja Kaniskha I.
Tahun baru çaka mulai diresmikan pada penobatan
raja Kaniskha dan dinasti Kushana pada tahun 78 Masehi.
- Tahun çaka di Indonesia.
Pada zaman dahulu, berdasarkan berbagai daftar prasasti
hanya dikenal tahun çaka saja. Menurut Negarakertagama,
pada zaman Majapahit pergantian tahun çaka
(bulan Caitra ke Waisaka) dirayakan secara besar-besaran.
- Rangkaian hari raya Nyepi.
- Melasti.
Melasti disebut juga melis atau mekiyis bertujuan
untuk melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan
dan perbuatan, serta memperoleh air suci (angemet
tirta amerta) untuk kehidupan yang pelaksanaannya
dapat dilakukan di laut, danau, dan pada sumber/ mata
air yang disucikan. Bagi pura yang memiliki pratima
atau pralingga seyogyanya mengusungnya ke tempat patirtan
tersebut di atas. Pelaksanaan secara ini dapat dilakukan
beberapa hari sebelum tawur.
- Tawur.
Upacara tawur bertujuan untuk menyucikan dan mengembalikan
keseimbangan bhuwana agung dan bhuwana alit baik sekala
maupun niskala. Upacara ini dilakukan pada sandikala
(pagi, tengah hari, sore). Tilem Caitra, sehari sebelum
hari raya Nyepi.
Catatan :
Ketentuan upakara atau sesajen melasti dan tawur di
atas melengkapi ketetapan- ketetapan pelaksanaan Nyepi
terdahulu, yang disesuaikan dengan desa, kala, patra,
(daerah/ tempat, waktu, dan keadaan).
- Hari raya Nyepi.
Sesuai dengan hakekat hari raya Nyepi maka umat Hindu
wajib melaksanakan catur brata nyepi.
- Ngembak Geni.
Hari Ngembak Geni jatuh sehari setelah Hari Raya Nyepi
sebagai hari berakhirnya brata Nyepi.
Hari ini dapat dipergunakan melaksanakan dharma santi
baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
- Brata hari raya Nyepi.
Sesuai dengan hakekat hari raya Nyepi tersebut di atas,
maka umat Hindu wajib melakukan tapa, yoga, dan semadi.
Brata tersebut didukung dengan catur brata Nyepi, sebagai
berikut :
- Amati Geni, tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan
hawa nafsu.
- Amati karya, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja
jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan
rohani.
- Amati lelungaan, yaitu tidak bepergian melainkan
melakukan mawas diri.
- Amati lelanguan, yaitu tidak mengobarkan kesenangan
melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida
Sanghyang Widhi.
Brata ini mulai dilakukan pada saat matahari "Prabrata"
fajar menyingsing sampai fajar menyingsing kembali keesokan
harinya (24 jam).
- Dharma Santi.
- Lingkungan keluarga.
Dharma Santi dapat dilakukan berupa kunjung mengunjungi
dalam keluarga dalam usaha menyampaikan ucapan selamat
tahun baru dan terbinanya kerukunan dan perdamaian.
Pelaksanaan dharma santi ini dapat dilaksanakan pada
hari Ngembak Geni dan beberapa hari sesudah itu.
- Masyarakat.
Dharma santi dengan lingkungan masyarakat hendaknya
dilakukan dengan: Dharma wacana, dharma gita (lagu-
lagu keagamaan/ kidung, kekawin, pembacaan sloka, dharma
tula (diskusi) persembahyangan, pentas seni yang bernafaskan
keagamaan, serta memberikan "punia" kepada
yang patut menerimanya,
|