Tawur adalah : Penyucian/ pemarisudha
bhuta kala yang dalam pemujaan dimurtikan, setelah diberi
tawur menjadi somiya.
Ngerupuk adalah lanjutan daripada pelaksanaan tawur
yang dilaksanakan di tiap- tiap pekarangan rumah.
Pelaksanaan Tawur:
Kontroversi:
- Menurut Sundarigama tawur, diadakan pada perwanining
tilem kesanga.
- Menurut Swamandala, tawur diadakan pada tilem
kesanga, tidak membenarkan berlakunya pada perwaninya.
Selanjutnya Swamandala tidak membenarkan dilaksanakannya
tawur pada waktu cetramasa, apabila kebetulan jatuh sesudah
wuku Dungulan, sebelum Budha Keliwon Pahang, oleh karena
itu tawur tersebut dilakukan pada Tilem Kedasa.
- Kemudian Widhi Sastra dalam lontar Dewa Tattwa
Niti Bhatara Putrajaya, memperkuat Swamandala. Rupanya
sesudah Budha Keliwon Dungulan sampai dengan Budha Keliwon
Pahang adalah somiyanya Bhatari Durgha, sebab itu tidak
baik melaksanakan tawur, karena tawur adalah untuk Durgha
Murti.
|