I Ketut Budiana
TAFSIR AGAMA HINDU
 
Hari Raya Nyepi

Nyepi adalah pergantian tahun Çaka.

Rangkaian Perayaan Nyepi adalah :Tawur, Melelasti, Amati Geni / Sipeng, dan Ngembak Geni

 

Tawur

Tawur adalah : Penyucian/ pemarisudha bhuta kala yang dalam pemujaan dimurtikan, setelah diberi tawur menjadi somiya.

Ngerupuk adalah lanjutan daripada pelaksanaan tawur yang dilaksanakan di tiap- tiap pekarangan rumah.

Pelaksanaan Tawur:

Kontroversi:

  • Menurut Sundarigama tawur, diadakan pada perwanining tilem kesanga.

  • Menurut Swamandala, tawur diadakan pada tilem kesanga, tidak membenarkan berlakunya pada perwaninya. Selanjutnya Swamandala tidak membenarkan dilaksanakannya tawur pada waktu cetramasa, apabila kebetulan jatuh sesudah wuku Dungulan, sebelum Budha Keliwon Pahang, oleh karena itu tawur tersebut dilakukan pada Tilem Kedasa.

  • Kemudian Widhi Sastra dalam lontar Dewa Tattwa Niti Bhatara Putrajaya, memperkuat Swamandala. Rupanya sesudah Budha Keliwon Dungulan sampai dengan Budha Keliwon Pahang adalah somiyanya Bhatari Durgha, sebab itu tidak baik melaksanakan tawur, karena tawur adalah untuk Durgha Murti.

 

Melasti

Melasti = melelasti = nganyudang malaning gumi ngamet Tirta Amerta. Menghanyutkan kekotoran alam menggunakan air kehidupan. Segara (laut) dianggap sebagai sumber Tirtha Amertha (Dewa Ruci, Pemuteran Mandaragiri).

Selambat- lambatnya pada tilem sore, pelelastian harus sudah selesai secara keseluruhan, dan pratima yang disucikan sudah harus berada di bale agung.

 

Berata Penyepian
Amati Geni Tidak menyalakan api. Anyekung Jnana Sudha Nirmala untuk menghadapi tahun baru (pergantian tahun).
Amati Karya Tidak bekerja/ menghentikan kerja
Amati lelungan Tidak bepergian
Amati lelanguan Tidak melampiaskan/ indrya

Berlaku mulai sebelum matahari terbit (ngedas lemah).

 

Ngembak Geni / Ngembak Api

Ngembak geni/ ngembak api miwah ngelabuh Berata pada tanggal 2 (kalih) sasih Kedasa (ngedas lemah).