Canang Sari - Dharmawacana
Topik sebelumnya  Topik selanjutnya
Ida Pandita Nabe Sri Bhagawan Dwija Warsa Nawa Sandhi
 
Tentang: SUMPAH HARI CENDANI
 
24 Juli 2003

Rekan-rekan sedharma Yth.

Om Swastyastu,

Sumpah Hari Cendani (Hari = Wisnu, cendani = kekuatan/ keras seperti batu marmer, jadi keseluruhan artinya: Dewa Wisnu sebagai pemelihara termasuk memelihara kedamaian dunia dan kejujuran pemimpin, telah menyaksikan sumpah dan akan mengenakan sangsi yang berat apabila sumpah itu dilanggar), disebut pula sumpah "sanghyang hari cendani" dikenal juga sebagai "sumpah corana" dilaksanakan dengan upacara sebagai berikut:

1 Yang memimpin: Pandita, dengan banten minimal suci agung serta perlengkapannya
2 Yang disumpah dijaya-jaya (disucikan) terlebih dahulu, kemudian memegang dupa 9 batang serta sari bunga tunjung putih
3

Hari baik (dewasa ayu) pelaksanan sumpah pilih salah satu:

1 Saniscara Kliwon Wariga, tilem, sri, raja, pepet, ingkel wong, sasih Kepitu ngunya Kasa (alternatif yang paling bagus)
2 Wraspati Kajeng Kliwon Warigadean.
3 Soma Kliwon Sungsang, purnama.
4 Soma Kliwon Kuningan, tilem.
5 Anggara Kliwon Medangsia, purnama.
6 Buda Kliwon Paang, tilem.
7 Buda Wage Mrakih, purnama.
8 Wrespati Wage Medangkungan, tilem.
9 Buda Kajeng Kliwon Matal
10 Sukra Wage Uye, purnama
11 Anggara Pon Ukir, tilem
12 Anggara Kajeng Kliwon Kulantir
13 Anggara Paing Tolu, purnama
14 Wrespati Paing Julungwangi, purnama.
15 Sukra Kajeng Kliwon Sungsang, panglong ping pat belas.
16 Sukra Paing Dungulan, tilem.
17 Soma Kliwon Kuningan, penanggal ping tiga.
18 Saniscara Kajeng Kliwon Kuningan penanggal ping kutus.
19 Sukra Umanis Langkir, purnama.
20 Saniscara Umanis Pujut, tilem
21 Buda Kliwon Paang penanggal ping pat.
4

Pandita yang memimpin upacara terlebih dahulu mohon penugrahan dari Sanghyang Siwa Raditya dan Dewa Wisnu dengan mengucapkan mantram dari

Regweda I.54, II.16.2, VI.75.2, VII.104.25, X.37.4, X.57.1, X.91.2
Yayur Weda X.17, X.28, XII.30, XVII.37
Atharwa Weda III.42, VI.87.1

Lalu dibacakanlah sumpah jabatan seperti biasanya oleh yang mengambil sumpah diikuti oleh yang disumpah. Setelah itu Pandita berhadapan ke pejabat yang disumpah dengan mengucapkan sumpah hari cendani sbb.:

" Ih kita sang mahupesaksi anyaksi raga yan tuhu cor ketiba, matemahan mertha, adirgayusa aweta urip, yan angawe-awe atur tan tuhu, angadu-ada, nyalah bikas, ala pelaksanannia, marep sekeluiring sumpah jabatan, cor katiba matemahan wisia, sinapa den nira Sanghyang Hari Cendani, asti ye bhiru pati, kadi lara katemu denta, tan kasupat den nira Pandita, teke siddhimandi, kedep rumusup sabdania Sanghyang Trimurti, Sang Panca Pandita, mrtyu petaka neraka, duka, dursila, papa"

(Wahai kamu yang bersaksi kepada dirimu sendiri, bila benar-benar bersumpah palsu, berbohong, bersikap salah, melanggar sumpah jabatan, kutukan sumpah palsu dikenakan oleh tiga wujud Hyang Widhi dan para Rsi, maut akan mengantarkan kamu ke neraka, didahului oleh kesengsaran, duka nestapa karena kelakuan jahatmu)

5 Komentar: Walaupun yang diambil sumpah cuek, tidak percaya, berpolitik, dll. tetapi karena sumpah ini sakral dan di dalam kekuasan Hyang Widhi maka mereka yang mengucapkan sumpah palsu tetap akan terkena akibat kutukan. Jadi sumpah Hari Cendani sangat baik dilaksanakan bagi pejabat-pejabat yang memegang kendali manajemen.

Sekian, semoga bermanfaat.

Om Santi, Santi, Santi, Om...

 
 
Ida Pandita Nabe Sri Bhagawan Dwija Warsa Nawa Sandhi
Geria Tamansari Lingga Ashrama
Jalan Pantai Lingga, Banyuasri, Singaraja, Bali
Telpon: 0362-22113, 0362-27010. HP. 081-797-1986-4