|
Mantram Pertama |
- Puja Trisandhya terdiri atas 6 mantram. Mantram pertama
disebut gayatri mantram, menurut nama iramanya,
yaitu gayatri. Irama-irama lain misalnya:
- anustup
- tristup
- canustup
- pragathah
- jagati
- dan sebagainya
Di dalam Rg Veda III. 62. 10, kata bhur bhuvah svah
tidak ada pada mantram ini. Tambahan bhur bhuvah
svah itu terdapat pada Yajur Veda Putih 36. 3.
Gayatri mantram adalah mantram yang paling mulia di
antara semua mantra. Ia adalah ibu mantram, dinyanyikan
oleh semua mantra. la adalah ibu mantram, dinyanyikan
oleh semua orang beragama Hindu waktu sembahyang.
Mengapa mantram ini yang paling mulia, ibu dari semua
mantram? Inilah keterangannya:
One reason why the gayatri is considered
to be the most representative prayer in the Vedas
is that is capable of possesing "dhi",
higher intelligence which brings him knowledge,
material and transendental. What the eye is to the
body "dhi" or intelligence is to the mind.
(The Call of Vedas, p. 108-109). |
Suatu sebab mengapa gayatri dipandang dan yang mewakili
segala di dalam Veda ialah karena ia adalah doa untuk
daya kekuatan yang dapat dimiliki orang ialah: "dhi"
yaitu kecerdasan yang tinggi yang memberikan padanya
pengetahuan, materi dan kemampuan mengatasi hal-hal
keduniawian. Sebagai halnya mata bagi badan, demikian
dhi atau kecerdasan untuk pikiran.
- Wijaksara
Wijaksara Om adalah huruf atau suku kata suci
dalam agama Hindu. Biasanya tiap-tiap mantram mulai dengan
huruf ini. Pada gayatri mantram Om adalah lambang
dari semua ini, alam semesta yaitu bhur loka, bhuvah
loka dan svah loka.
|
|
|
Mandukya Upanisad 1 |
Aum ity etad aksaram idam sarvam, tasyopavyakhayanam,
bhutam bhavad bhavisyad iti sarvam aum kara eva. |
Aum, suku kata ini adalah semua ini. Keterangan
tentang ini adalah demikian: semuanya, masa lalu, masa
kini, dan masa yang akan datang, ini semuanya hanyalah
suku kata aum. Dan apapun pula yang lain di luar tiga
waktu itu, tiadalah lain hanya suku kata aum saja. |
Taittiriya Upanisad. 1.8.1 |
Aum iti brahma, aum itidam sarvam, aum
ity etad anukrtir ha sma va apyo sravayetyasravayanti
aum iti samani gayanti, aum Somiti sastrani samsanti,
aum ity adhvaryuh, pratigaram pratigrhati,, aum iti
brahma prasauti, aum ity agnihotram anujanati, aum iti
brahmanah pravaksyanmaha, brahmopapnavaniti brahmanaivopapnoti |
Aum adalah Brahma. Aum adalah semua ini.
Aum sesungguhnya ini adalah persetujuan. Dalam mengucapkan
"lafalkan" mereka mengucapkan. Dengan Aum,
mereka menyanyikan nyanyian saman. Dengan aum, som,
mereka mengucapkan doa-doa. Dengan aum pendeta mengucapkan
puji-puji pengantar. Dengan aum, sescorang mempersembahkan
sajian-sajian pada api.Dengan aum seorang Brabmana mulai
mengucapkan, "semoga saya sampai pada Brahman";
demikianlah karena ingin iapun sampai pada Brahman. |
Jnanasiddhanta 18.5 |
Isana tu ma karo'bhud
A madhyam mordhvam eva ca
Ukaro' dhas ca
Om karam iti tad viduh |
Isana adalah suara Ma
A ada di tengah-tengah
Ma di bagian atas
Dan suara U di bawah
Kesatuannya disebut suara Om. |
|
Mantram Kedua |
|
|
Pada mantram ini pemuja memuja Tuhan seru sekalian alam,
yang suci tak ternoda. Beliau hanya tunggal tidak ada yang
kedua. Mantram ini adalah salah satu dari suatu rangkaian
mantram yang panjang disebut Catur Veda Sirah (Empat
Veda Kepala).
Catur Veda Sirah ini adalah salinan Narayana Upanisad,
sebuah Upanisad kecil. Di sini dinyatakan bahwa Tuhan adalah
segalanya yang luput dan segala noda. Tuhan itu hanya Esa
belaka.
|
Mantram Ketiga |
|
|
Oleh pemuja Tuhan yang Tunggal disebut dengan banyak nama.
Beliau disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma,
Wisnu dan Rudra. Masih banyak lagi sebutan-Nya. Di dalam
kitab-kitab suci agama Hindu kila dapati sebutan beliau
berpuluh-puluh banyaknya. Tuhan dipuja orang dalam berbagai-bagai
perwujudan-Nya.
|
Mantram Keempat |
|
|
Pemuja mengatakan dirinya serba hina serba kurang serba
lemah. Hina kerjanya, hina diri pribadinya, hina lahirnya.
Karena itu ia mohon kepada Tuhan untuk dilindungi dan dibersihkan
dari segala noda. Tuhanlah pelindung tertinggi dan Tuhanlah
melimpahkan kesucian untuk dia yang setia mengamalkan ajaran-Nya.
Dalam mantram ini pemuja mengatakan pengakuannya bahwa ia
adalah mahluk yang lemah.
|
Mantram Kelima |
|
|
Pemuja mohon ampun kepada Tuhan, penyelamat semua makhluk.
Ia mohon dibebaskan dari semua papa, semua kehinaan dan
dosa. Ia mohon untuk dijaga, karena beliaulah penjaga semua
makhluk di manapun dan kapanpun juga. Tuhan adalah kuasa
tertinggi atas segala yang ada ini.
|
Mantram Keenam |
|
|
Apa saja dosa anggota badan, apa saja dosa kata-kata dan
apa saja dosa pikiran, pemuja memohon kepada Tuhan untuk diampuni.
Manusia tidak dapat bebas dari dosa karena ia diselubungi
oleh khilaf dan lalai. Bila seseorang dapat membersihkan diri
dengan amal kebajikan maka kabut kekhilafan yang menyelubungi
sang Pribadi akan menipis dan akan memancarkan cahaya kesucian
dari Sang Pribadi yang mengantar seseorang ke alam kesadaran.
Atas dasar ini kelepasan akan lebih mudah diperoleh. |