PANCA SRADHA
 
BRAHMAN (Keyakinan terhadap Tuhan)
1

Agama Hindu mendidik umatnya untuk yakin akan adanya kemahaagungan Sang Hyang Widhi Wasa. Tuhan merupakan sumber segala yang ada di alam ini baik yang tampak nyata maupun yang abstrak (sekala - niskala).

  • Tuhan berada di mana- mana dan mengatasi segala keadaan, ada tanpa diadakan atau ada karena mengadakan dirinya sendiri (Wibhu Sakti),
  • Maha Pencipta (Krya Sakti), dan maha mengetahui segala- galanya (Jnana Sakti).
  • Brahman adalah Maha Esa, oleh karena itu agama Hindu adalah Monotheisme.

Dalam menguasai alam semesta Tuhan Yang Maha Esa dikenal dalam berbagai manifestasi sesuai fungsi dan kemahakuasaan- Nya dalam nama "Dewa" (Dewa berasal dari kata Sanskerta DIW- Sinar).

 
Reg Weda Mandala I Sukta 164, mantra 46:
  EKAM SAT WIPRA BAHUDA WADANTI, AGNIM YAMAM MATARISWANAM. Tuhan itu hanya satu adanya, oleh para Resi disebutkan dengan berbagai nama seperti: AGNI, YAMA, MATARISWAN.
Upanishad IV.2.1.
  EKAM EWA ADWITYAM BRAHMAN Tuhan itu hanya satu tidak ada duanya.
Narayana Upanishad.
  NARAYANAD NA DWITYO 'ASTI KASCIT. Narayana tidak ada dua- Nya yang hamba hormati.
 


Banyak gelar lagi yang dipersembahkan oleh umat Hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai:

  • Sang Hyang Parameswara (Raja Termulia),
  • Parama Wisesa (Maha Kuasa),
  • Jagad Karana (Pencipta Alam) dan lain- lainnya.

 

  • Sebagai Pencipta Ia bergelar Brahma (Utpati),
  • sebagai Pemelihara dan Pelindung (Sthiti) Ia disebut Wisnu dan
  • dalam fungsi atau kekuasaan- Nya mengembalikan segala isi alam ini kepada sumber asalnya (pralina) Ia bergelar Siwa.

Dalam ketiga gelar perwujudan inilah Ia disebut Tri Murti.

   
2 SIFAT - SIFAT TUHAN
 

Di dalam kitab Wrhaspatitattwa terdapat keterangan tentang sifat- sifat Tuhan yang disebut Asta Sakti atau Astaiswarya yang artinya delapan sifat kemahakuasaan Tuhan.

 
Wrhaspatitattwa sloka 14:
Anima laghimascaiwa mahima praptirewaca prakamyan ca isitwam ca wasistwam yatrakama wasa yitwam
1 Hana Anima ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Anima "Anu" yang berarti "atom". Anima dari Astaiswarya, ialah sifat yang halus bagaikan kehalusan atom yang dimiliki oleh Sang Hyang Widhi Wasa.
2 hana Laghima ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Laghima Laghima berasal dari kata "Laghu" yang artinya ringan. Laghima berarti sifat- Nya yang amat ringan lebih ringan dari ether.
3 hana Mahima ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Mahima Mahima berasal dari kata "Maha" yang berarti Maha Besar, di sini berarti Sang Hyang Widhi Wasa meliputi semua tempat. Tidak ada tempat yang kosong (hampa) bagi- Nya, semua ruang angkasa dipenuhi.
4 hana Prapti ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Prapti Prapti berasal dari "Prapta" yang artinya tercapai. Prapti berarti segala tempat tercapai oleh- Nya, ke mana Ia hendak pergi di sana Ia telah ada.
5 hana Prakamya ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Prakamya Prakamya berasal dari kata "Pra Kama" berarti segala kehendak- Nya selalu terlaksana atau terjadi.
6 hana Isitwa ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Isitwa Isitwa berasal dari kata "Isa" yang berarti raja, Isitwa berarti merajai segala- galanya, dalam segala hal paling utama.
7 hana Wasitwa ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Wasitwa Wasitwa berasal dari kata "Wasa" yang berarti menguasai dan mengatasi. Wasitwa artinya paling berkuasa.
8 hana Yatrakamawasayitwa ngaranya Kesaktian Tuhan yang disebut Yatrakamawasayitwa Yatrakamawasayitwa berarti tidak ada yang dapat menentang kehendak dan kodrat- Nya.
 

Kedelapan sifat keagungan Sang Hyang Widhi Wasa ini, disimbulkan dengan singgasana teratai (padmasana) yang berdaun bunga delapan helai (astadala). Singgasana teratai adalah lambang kemahakuasaan- Nya dan daun bunga teratai sejumlah delapan helai itu adalah lambang delapan sifat agung/ kemahakuasaan (Astaiswarya) yang menguasai dan mengatur alam semesta dan makhluk semua.