|
ATMAN (Keyakinan terhadap
Atman) |
|
Atman adalah merupakan percikan- percikan kecil (halus)
dari Brahman/ Sang Hyang Widhi Wasa yang berada di dalam
setiap makhluk hidup. Atman di dalam badan manusia disebut:
Jiwatman yaitu yang menghidupkan manusia. Hubungan atman
dengan badan ini ibarat bola lampu dengan listrik. Bola
lampu tidak akan menyala tanpa listrik, demikian pula badan
jasmani takkan hidup tanpa atman.
Demikianlah atman itu menghidupkan sarwa prani (makhluk
di alam semesta ini). Indria tak dapat bekerja bila tak
ada atman. Misalnya telinga tak dapat mendengar bila tak
ada atman, mata tak dapat melihat bila tak ada atman, kulit
tak dapat merasakan bila tak ada atman. Atman itu berasal
dari Sang Hyang Widhi Wasa, bagaikan matahari dengan sinarnya.
Sang Hyang Widhi Wasa sebagai matahari dan atma- atma sebagai
sinar- Nya yang terpencar memasuki dalam hidup semua makhluk.
|
Sifat- sifat Atman. |
|
Di dalam kitab Bhagavad-Gita terdapat penjelasan tentang
sifat- sifat atma. Secara singkat sifat- sifat atma itu
sebagai berikut:
|
Achedya |
tak terlukai oleh senjata |
|
Adahya |
tak terbakar oleh api |
|
Akledya |
tak terkeringkan oleh angin |
|
Acesyah |
tak terbasahkan oleh air |
|
Nitya |
abadi |
|
Sarwagatah |
di mana- mana ada |
|
Sthanu |
tak berpindah- pindah |
|
Acala |
tak bergerak |
|
Sanatana |
selalu sama |
|
Awyakta |
tak dilahirkan |
|
Acintya |
tak terpikirkan |
|
Awikara |
tak berubah dan sempurna tidak laki- laki ataupun
perempuan. |
|
|
Bhagavad-Gita II sloka 23, 24, dan 25 menyebutkan:
Sloka |
Artinya: |
nai'nam chhindanti sastrani
na chai'nam kledayanty apo
na soshayati marutah |
Senjata tidak dapat melukai Dia
dan api tidak bisa membakar- Nya
angin tidak dapat mengeringkan Dia
dan air tidak bisa membasahi- Nya |
Achedyo 'yam adahyo 'yam
akledya 'soshya eva cha
nityah sarwagatah sthanur
achalo 'yam sanatanah |
Dia tidak dapat dilukai, dibakar
juga tidak dikeringkan dan dibasahi
Dia adalah abadi, tiada berubah
tiada bergerak, tetap selama- lamanya. |
Awyakto 'yam achintyo 'yam
Awikaryo 'yam uchyate
tasmad ewam widitasi 'nam
na 'nusochitum arhasi. |
Dia dikatakan tidak termanifestasikan
tidak dapat dipikirkan, tidak berubah- ubah
dan mengetahui halnya demikian
engkau hendaknya jangan berduka. |
|
|
Perkataan Dia dan Nya dalam sloka ini sama dengan atma. Jadi
atma itu dikatakan mengatasi segala elemen materi, kekal abadi,
dan tidak terpikirkan. Oleh karenanya atma itu tidak dapat
menjadi subyek maupun obyek dan tindakan atau pekerjaan. Dengan
perkataan lain atma itu tidak terkena oleh akibat perubahan-
perubahan yang dialami pikiran, hidup, dan badan jasmani.
Semua bentuk ini bisa berubah, datang, dan pergi, tetapi atma
itu tetap langgeng untuk selamanya. |