Pratamo'dhyayah (buku ke-1) Sloka 21
- 30
|
Buku I,21: |
Sarwesam tu sa namani
karmanica prthak prthak,
wedaçabdebhya ewadau
prthak samsthaçca nirmame. |
Sesungguhnya IA telah tentukan nama- nama perbuatan
dan sifat dari semua ciptaan ini sejak semula sebagaimana
sabda- sabda dalam weda. |
Buku I,22: |
Karmatmanam ca dewanam
so' srjatpraninam prabhuh,
sadhyanam ca gunam suksmam
yajnam caiwa sanatanam. |
IA, Tuhan (Prabhu) ciptakan tingkat Dewa yg
memiliki prana (hidup) dan mempunyai sifat kerja (karma);
demikian pula sifat badan halus dan tingkat- tingkat daripada
sadhya beserta jenis yajna yang abadi. |
Buku I,23: |
Agniwayu rawibhaystu trayam
brahma sanatanam,
dudoha yajsiddhyartha
mrgyajuh samalaksanam. |
Sesungguhnya IA ciptakan ajaran ketiga Weda
yang abadi (traya Brahma) dan api (Agni), angin (Wayu) dan
matahari (Rawi) untuk dijadikan dasar melaksanakan yajna. |
Buku I,24: |
Kalam kalawibhaktiçca
naksatrani graham stahtha,
saratah sagaranchailan
samãni wisamãni ca. |
Demikian pula waktu, bagian- bagian daripada
waktu, pembagian musim
dan planet, sungai- sungai, lautan, gunung- gunung, dataran-
dataran dan jurang- jurang. |
Buku I,25: |
Tapo wãcam ratim caiwa
kãmam ca krodhamewaca,
srstim sasarja caiwenãm
srastu micchannimah prajãh. |
Tapa (ketawakalan), waca (perkataan), rati (kesenangan),
kama (nafsu) dan krodha (kemarahan) beserta segala seisi alam
ini IA ciptakan karena ingin menciptakan mahluk ini. |
Buku I,26: |
Karmanãm ca wiwerkartham
dharmadharman wyawecayat,
dwandwairayo y jayaccemah
sukha duhkhadibhih prajah. |
Lagi pula untuk membedakan tingkah laku ciptaannya
itu, dibedakannya tujuan antara dharma dan adharma dengan
menjadikan mahluk itu bersifat ganda yang mengalami
rasa suka dan duka. |
Buku I,27: |
Anwyo mãtrã winã çinyo
daçãrdhãnãm tuyah smritãh,
tabhih sardhamidam sarwam
sambhawatyanu purwacah.
|
Dengan mempergunakan kelima MATRA (unsur halus)
yang tak kekal itu, IA susun alam semesta ini menurut hukumnya
dengan sempurna. |
Buku I,28: |
Yam tu karmani yasminsa-
nyayungkta prathamam prabhuh,
sa tadewa swayam bheje
srjyamãnah punah punah.
|
Kemanapun IA tetapkan ciptaanNYA yang pertama,
ke arah itulah jalan yang diikuti dengan tetap oleh ciptaan
berikutnya. |
Buku I,29: |
Etadewa prapancayatihimsrahimsre
mrdukrure dharmã dharmãwrtãnrte,
yadyasya so' dadhãtsarge
tattasya swayamãwiçat.
|
Adapun juga sifat yang ditetapkan pada mula ciptaan itu,
sempurna atau tidak sempurna, halus atau kasar, bajik atau
dosa, benar atau tidak benar, sifat itu sendiri menjadi
sifat selanjutnya.
|
Buku I,30: |
Atha trstãntamãhayathartu
lingganyrtawah swayamewartu paryaye,
swãni swãnyabhipadyante
tathã karmãni dehinah.
|
Sebagai halnya perobahan musim, setiap musim dengan tanda-
tandanya tersendiri, demikian pula tiap- tiap mahluk itu
menurut tingkah laku mereka sendiri- sendiri, yang telah
ditetapkan.
|
|
Diterjemahkan oleh:
Bp Tjokorda Rai Sudharta, MA
Bp I Gede Pudja, MA.
Disalin oleh: Bp Ida Bagus Singarsa - HDNet
|
|