|
Tentang Uang Kepeng dalam Hubungannya
dengan Upacara Agama Hindu di Bali |
- PERKEMBANGAN UANG KEPENG Dl BALI.
- Pada abad ke- 7 Masehi berdasarkan berita- berita
China dari dinasti Tiang, di Bali telah beredar uang
Kepeng yang diduga pada permulaannya adalah berfungsi
sebagai alat tukar.
- Berdasarkan bukti- bukti prasasti Sukawana A 1
yang berangka tahun 882 Masehi uang kepeng itu diduga
telah mempunyai fungsi dalam hubungannya dengan upacara
Agama Hindu di Bali.
- Berdasarkan peninggalan- peninggalan yang diketemukan
di Bali ternyata terdapat jenis uang kepeng buatan
dari Luar Negeri seperti China, Korea, Jepang, Anam
dan juga buatan Indonesia.
- ARTI DAN FUNGSI UANG KEPENG DALAM UPACARA AGAMA HINDU
DI BALI.
- Arti uang kepeng dalam upacara:
- Bahan:
Bahan uang kepeng mengandung unsur- unsur Pancadatu.
Unsur- unsur Pancadatu adalah tembaga, timah,
besi, perak dan emas.
- Bentuk:
Uang kepeng dari segi bentuknya merupakan lambang
daripada windu (bulatan).
- Bilangan satuan:
- Pada zaman dahulu satuan uang kepeng merupakan
satuan bilangan yang terkecil sehingga paling
mudah untuk menentukan jumlah satuan.
- Masing- masing bilangan dari 1 sampai 9
mengandung arti Simbolis: urip.
- Sesuai dengan urip pengider- ideran.
- Dipergunakan pada waktu orang melakukan
upacara pemegatan dalam upacara
kematian dan upacara perceraian.
- Fungsi uang kepeng:
- Uang kepeng dipergunakan sebagai sarana untuk
melengkapi upakara Panca Yadnya, misalnya dalam
banten, dalam buah lis, orti, dan sebagainya.
- Di samping itu juga berfungsi sebagai sesari.
- Dapat juga berfungsi sebagai alat- alat upakara,
seperti : lamak tamiang, salang, payung pagut,
panyeneng.
- PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN.
Mengingat semakin langkanya uang kepeng di Bali maka dalam
beberapa hal seperti sesari/ sesantun, penebusan, pengargan
tirta dan lain- lain. dapat disesuaikan dengan uang
yang mempunyai nilai tukar yang sah.
|