Saraswati
TAFSIR AGAMA HINDU
 
Hari Raya Saraswati dari Segi Tattwa, Susila dan Upacara

 

  1. Tentang Tattwa:
    1. Etimologi.
      Saraswati terdiri dari kata : Saras; dan Wati.
      1. Saras berarti sesuatu yang mengalir, dan kecap atau ucapan.

      2. Wati berarti yang memiliki/ mempunyai. Jadi, Saraswati berarti : yang mempunyai sifat mengalir dan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.

    2. Istilah.
      1. Dalam ajaran Tri Murti menurut Agama Hindu Sang Hyang Saraswati adalah Saktinya Sanghyang Brahman.

      2. Sang Hyang Saraswati adalah Hyang- Hyangning Pangaweruh

      3. Aksara merupakan satu- satunya Lingga Stana Sang Hyang Saraswati.

      4. Pengertian odalan Sang Hyang Saraswati.
        Hari Saniscara Umanis wuku Watu gunung adalah sebagai hari pemujaan turunnya ilmu pengetahuan bagi umat Hindu.

  2. Etika.
    1. Pemujaan Saraswati dilakukan sebelum tengah hari.

    2. Sebelum perayaan Saraswati, tidak diperkenankan membaca atau menulis.

    3. Bagi yang melaksanakan Brata Saraswati tidak diperkenankan membaca dan menulis selama 24 jam.

    4. Dalam mempelajari segala pangaweruh selalu dilandasi dengan hati Astiti kepada Hyang Saraswati, termasuk dalam hal merawat perpustakaan.

  3. Upakara.
    1. Tempat:
      Semua pustaka- pustaka keagamaan dan buku- Suku pengetahuan lainnya termasuk alat- alat pelajaran yang merupakan Lingga Stana Hyang Saraswati diatur dalam tempat yang layak untuk itu.

    2. Banten.
      Upakara Saraswati sekurang- kurangnya: Banten Saraswati, Sodaan Putih Kuning, dan canang selengkapnya.

    3. Kekuluh (tirta).
      Tirta yang dipergunakan hanya tirta Saraswati, diperoleh dengan jalan memohon ke hadapan Hyang Surya sekaligus merupakan tirta Saraswati, di tempat lingga Saraswati masing- masing.

    4. Pelaksanaan:
      1. Didahului dengan Menghaturkan penyucian, ngayabang aturan, muspa dan matirta.

      2. Upakara Saraswati Puja ditetapkan nyejer sampai keesokan harinya.

    5. Banyu pinaruh (pina wruh) Redite Paing Sinta.
      1. Asucilaksana.
        Di pagi hari umat asucilaksana (mandi, keramas dan berair kumkuman).

      2. Upakara.
        Diaturkan labaan nasi pradnyan, jamu sad rasa dan air kumkuman. Setelah diaturkan pasucian/ kumkuman labaan dan jamu, dilanjutkan dengan nunas kumkuman, muspa, matirta, nunas jamu dan labaan Saraswati/ nasi pradnyan barulah upacara diakhiri / lebar.

  4. Sanggraha Kosa. (Materi Penyangga).
    Hari Raya Saraswati dilengkapi dengan Sanggraha Kosa sebagai berikut:
    1. Lambang, berwujud wanita cantik bertangan empat dengan atribut- atribut cakepan genitri, wina, teratai di samping burung merak dan angsa.

    2. Padewasan.
      1. Dirayakan Hari Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung tampaknya mempunyai kaitan dengan mitologi pawukon, khususnya - Watugunung dan Sinta

      2. Untuk itu perlu didalami apa makna, hari- hari pada kedua wuku tersebut.

    3. Upakaranya.
      Bentuk, nama dan bahan upakara khusus dalam hubungan odalan Saraswati perlu didalami tentang arti dan maksudnya seperti : cecak, daun beringin, daun keraras, gilingan andong dan jamu.

    4. Keputusan: Pedoman kepustakaan dalam hubungannya dengan Saraswati antara lain:
      1. Tutur Aji Saraswati.
      2. Sundarigama.
      3. Medangkemulan.
      4. Purwaning Wariga