TAFSIR AGAMA HINDU
 
Sistem dan Materi Pendidikan Kesulinggihan

 

  1. Latar belakang permasalahan.
    Pembangunan kehidupan umat Hindu semakin semarak dan mendalam sesuai dengan derap kemajuan zaman dan pembangunan bangsa. Semuanya ini memerlukan pembinaan dalam berbagai bidang kehidupan beragama Hindu, termasuk bidang kesulinggihan yang jumlahnya semakin langka. Untuk mengatasi masalah ini memerlukan adanya pendidikan calon sulinggih.

  2. Tujuan.
    Untuk dapat menghasilkan calon sulinggih yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar kesulinggihan yang berwawasan luas serta berorientasi ke masa depan. Sebagai kelanjutan dan pendidikan ini sampai dapat didwijati sebagai seorang- sulinggih, wajib mengikuti segala ketentuan dan prosedur yang berlaku.

  3. Sistem pendidikan.
    Sistem pendidikan yang dapat dikembangkan adalah berorientasi pada keterpaduan sistem aguron- aguron dengan sistem pendidikan yang berlaku dewasa ini.

  4. Materi pendidikan.
    Materi pendidikan kesulinggihan ini terdiri dari tiga kelompok, yaitu : kelompok dasar, kelompok inti, dan kelompok penunjang.
    1. Kelompok dasar meliputi:
      1. Pancasila.
      2. Bahasa Indonesia.
      3. Ilmu Pengetahuan Agama.
    2. Kelompok Inti meliputi:
      1. Weda.
      2. Upanishad.
      3. Dharsana.
      4. Itihasa.
      5. Bhagavad-Gita.
      6. Purana.
      7. Tantrayana.
      8. Saiwasidhanta.
      9. Pujastuti.
      10. Sesana (loka pala sraya).
      11. Acara agama.
    3. Kelompok penunjang meliputi:
      1. Bahasa Jawa Kuna.
      2. Bahasa Sanskerta.
      3. Bahasa Inggris.
      4. Hukum Hindu/ adat.
      5. Sosiologi agama.
      6. Psikologi agama.
      7. Dharma wacana
      8. Dharma Gita
      9. Yoga

  5. Metode pendidikan
    Metode yang dipakai dalam pendidikan kesulinggihan meliputi:
    1. Metode ceramah.
    2. Metode diskusi (tanya jawab).
    3. Metode pemberian tugas.
    4. Metode evaluasi awal.
    5. Metode evaluasi akhir.