|
Tinjauan Filosofis dan Fungsi Meru |
-
Pengertian.
Meru adalah salah satu jenis tempat pemujaan untuk Istadewata,
bhatara- bhatari yang melambangkan gunung Mahameru.
Landasan filosofis dan meru adalah berlatar belakang
pada anggapan adanya gunung suci sebagai stana para
dewa dan roh suci leluhur. Untuk kepentingan pemujaan
akhirnya gunung suci itu dibuatkan berbentuk replika
(tiruan) berbentuk bangunan yang dinamai candi, prasada
dan meru.
- Fungsi Meru ada dua macam.
-
Tempat pemujaan Istadewata seperti meru di Kiduling
Kreteg tempat pemujaan Brahma, dan sebagainya. Di
Pura Batu Madeg tempat pemujaan Wisnu.
-
Tempat pemujaan bhatara-bhatari seperti pada padarman-padarman
di komplek pura Besakih dan sebagainya.
- Untuk membedakan jenis meru, pemujaan istadewata
dan bhatara- bhatari antara lain
- Dari segi pedagingan.
-
Dari .segi puja/ stawa.
- Bentuk meru
- Ciri umum bentuk meru
- Dapat dibedakan menjadi: dasar, badan, atap
-
Bangun dasarnya segi empat
- Khusus
-
Ada jenis meru yang badannya berbentuk ruangan
yang dapat dipergunakan tempat untuk sembahyang,
dan ada pula meru yang badannya berbentuk "banyah"
(pejal) yang ruangannya tidak dapat dimasuki sebagai
tempat bersembahyang
-
Atap meru bertumpang dan sebanyak- banyaknya
tumpang- 11 (sebelas)
-
Arti susunan atap meru yang pada umumnya gasal
adalah melambangkan patalaning bhuwana dan pangalukuan
dasaksara.
- Struktur
-
Bagian dasar menggunakan struktur masif (pejal)
-
Bagian badan dan atap memakai struktur kerangka.
Bahannya diutamakan memakai kayu dan atap ijuk.
Catatan
Rumusan tinjauan filosofis dan fungsi meru ini dapat
merupakan penguat dan pelengkap dari keputusan tentang
meru sebelumnya.
|