|
Aspek- Aspek Agama Hindu dalam kaitannya
dengan Kemajuan Teknologi |
PENDAHULUAN.
- Tujuan agama Hindu adalah Moksa dan Jagat Hita yaitu
kesejahteraan sekala niskala, maka dalam mengejar kesejahteraan
sekala niskala ini, mau tidak mau kita dihadapkan pada
teknologi.
- Agama Hindu menerima teknologi secara selektif, sepanjang
tidak bertentangan dengan nilai- nilai agama Hindu.
- Bahwa teknologi itu, hanya sebagai sarana penopang/
penunjang untuk mencapai hakekat daripada tujuan hidup
beragama di dalam pelaksanaan upacara/ upakara agama.
Di dalam kehidupan sebagai manusia beragama, teknologi
berpengaruh di dalam mencapai kesejahteraan hidup dan
kehidupan.
- Yang dipakai sebagai tolok ukur dalam menerima/ menolak
Perkembangan teknologi itu, yaitu:
- Tri Samaya
Atita |
penyesuaian dengan masa lampau. |
Wartamana |
penyesuaian dengan masa sekarang |
Nagata |
penyesuaian dengan masa yang akan datang.
|
- Tri Pramana
Pratyaksa |
berdasarkan penglihatan
langsung |
Anumana |
berdasarkan kesimpulan yang logis |
Agama |
berdasarkan pemberitahuan orang
yang dapat dipercaya |
- Rasa, utsaha, dan lokika (akal).
.
Dan ke semua tersebut di atas disesuaikan dengan:
Desa = penyesuaian dengan tempat.
Kala = penyesuaian dengan waktu.
Patra = penyesuaian dengan keadaan.
- Perlu ditetapkan masalah aspek- aspek agama dalam kaitannya
dengan teknologi agar masyarakat dapat dituntun dan dibina
guna menjaga kemantapan beragama dan melestarikan kebudayaan
|
KASUS- KASUS |
|
|
.
- Kendaraan bermotor
Sulinggih sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan mengingat
resiko hukum bila terjadi pelanggaran lalu lintas.
- Melasti
Dianjurkan tidak memakai kendaraan sepanjang masih memungkinkan
- Pemakaian kaset.
Tidak dibenarkan dipergunakan untuk, mengiringi upacara
agama, kecuali untuk mengisi kekosongan sepanjang tidak
merusak suasana keagamaan.
- Plastik
- Di dalam memohon dan mundut/ membawa tirta dianjurkan
supaya .mempergunakan tempat dan sikap yang patut
demi menjaga kesuciannya.
- Tidak dibenarkan memakai alat- alat yang berasal
dan plastik, imitasi dan sejenisnya sebagai pengganti
daripada daun bunga dan buah yang berfungsi sebagai
upakara yadnya
- Penggunaan: plastik dan barang- barang imitasi
sebagai wadah/ hiasan masih bisa diterima
- Crematorium.
- Tidak dibenarkan dipergunakan dalam pengabenan
karena ada ketentuan- ketentuan khusus dalam upacara,
misalnya ada api pralina dan alat- alat upacara lainnya.
- Kalau hanya untuk pembakaran mayat guna memudahkan
membawa jasad ke tempat yang jauh atau karena alasan-
alasan kesehatan, masih bisa diterima.
- Kompor
Penggunaan kompor dalam rangkaian pembakaran mayat bisa
diterima, sepanjang tidak merusak suasana dan tidak mengurangi
syarat upacara.
- Seng dan genteng.
Dianjurkan mempergunakan ilalang, ijuk dan bambu sebagai
atap untuk bangunan suci dan sedapat mungkin menghindari
seng dan genteng sebagai atap
- Beton cetakan.
- Guna memenuhi persyaratan asta kosala kosali dan
asta bhumi, bangunan palinggih sebaiknya tidak mempergunakan
beton cetakan
- Kalau penggunaannya bukan untuk palinggih masih
bisa diterima.
- Bayi tabung
- Bayi tabung dapat diterima atas persetujuan suami
istri.
- Inseminasi atau pembuahan secara suntik bagi umat
Hindu dipandang tidak sesuai dengan tata kehidupan
agama Hindu, karena tidak melalui samskara dan menyulitkan
dalam hukum kemasyarakatan.
- M.R. (Menstrual Reagulation).
Tidak dibenarkan karena tergolong brunaha, membunuh manik/
embriyo dalam kandungan, kecuali untuk kepentingan keselamatan
sang ibu.
|