UPACARA MANUSA YADNYA
 
Upacara satu oton - (Otonan)
Arti Ini upacara yang dilakukan setelah bayi berumur 210 hari atau enam bulan pawukon. Upacara ini bertujuan untuk menebus kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan yang terdahulu, sehingga dalam kehidupan sekarang mencapai kehidupan yang lebih sempurna.
Sarana
Upakara kecil: Prayascita, parurubayan, jajanganan, tataban, peras, lis, banten pesaksi ke bale agung (ajuman) sajen turun tanah dan sajen kumara.
Upakara yang lebih besar Prayascita, parurubayan, jejanganan, tataban, peras, lis, banten pesaksi ke bale agung (ajuman) sajen turun tanah, sajen kumara, ditambah gembal bebangkit.
Waktu Upacara wetonan dilaksanakan pada saat bayi berusia 210 hari. Pada saat itu kita akan bertemu dengan hari yang sama seperti saat lahimya si bayi (pancawara, saptawara, dan wuku yang sama). Selanjutnya boleh dilaksanakan setiap 210 hari, semacam memperingati hari ulang tahun. Tentu saja semakin dewasa, semakin sederhana bantennya.
Tempat Seluruh rangkaian upacara ini dilaksanakan di rumah.
Pelaksana Upacara dipimpin oieh Pandita / Pinandita atau oleh keluarga tertua.
Tata cara
1 Pandita / Pinandita sebagai pimpinan upacara melakukan pemujaan untuk memohon persaksian terhadap Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya.
2 Pemujaan terhadap Siwa Raditya (Suryastawa).
3 Penghormatan terhadap leluhur.
4 Pemujaan saat pengguntingan rambut (potong rambut). Ini dilakukan pertama kali, untuk wetonan selanjutnya tidak dilakukan.
5 Pemujaan saat pawetonan dan persembahyangan.
Mantram-mantramnya
Mantram untuk gunting: Artinya :
Om yatawya sakai panem sudi kesuma anindih papa klesa winasasyat. Bhangkara mantram utaman. Om Hyang Widhi Wasa dalam manifestasi sebagai pencipta, hamba mohon agar gunting ini suci sanggup melebur mala petaka.
 
Mantram cincin Artinya :
Om ong tejo sakalpanem sud katri maha sidhi papa kiesa winasasyat. Tatkara mantram utaman. Om Hyang Widhi Wasa dalam wujud aksara maha suci yang merupakan mantram utama sebagai anugrah-Mu semoga lebur segala dosa.
 
Mantram Panca Kusika Artinya :
Om kusa srikusa widnyanem pawitrem, papanasanem papa klesa winasasyat Mangkara mantram utama. Om Hyang Widhi Wasa dalam wujud aksara suci Mangkara, semoga melimpahkan kebahagiaan, pengetahuan suci dan melebur segala dosa.
Mantram menggunting rambut :
Depan : Artinya :
Om Sang sadya ya namah, hilanganing papa klesa pataka. Om Hyang Widhi Wasa, semoga musnah segala dosa dan kesengsaraan anak ini.
 
Kanan: Artinya:
Om Bhang Bama Dewa ya namah, hilanganing tara roga wighena. Om Hyang Widhi Wasa, semoga musnah segala penyakit anak ini.
 
Kiri: Artinya:
Om Ang Agora ya namah, hilanganing gring sasab merana. Om Hyang Widhi Wasa, semoga hilang wabah yang akan menimpa anak kami.
 
Belakang: Artinya :
Om Tang tat purusa ya namah, hilanganing gegodan satru musuh. Om Hyang Widhi Wasa, semoga anak kami terhindar dari godaan musuh.
 
Di tengah: Artinya :
Om Ing Isana ya namah, hilanganing sebel kandel sang pinetik. Om Sang Hyang Widhi Wasa, semoga hilang segala noda anak ini.