Genta atau Bajra, senjatanya Dewa Iswara, berkedudukan di
Timur...
Iswara artinya : Yang Maha Cemerlang. Tuhan atau Hyang Widhi
diberi juga gelar sebagai Parama Iswara, artinya Yang Paling
Cemerlang diantara Mahkluk Yang Cemerlang (Makluk Yang Bersinar)...mahkluk
yang bersinar ini kalau dalam terminologi agama lain mungkin
sama dengan malaikat ....
Dalam terminologi Hindu mahkluk bersinar adalah para dewa.
Sejajar dengan pengertian Iswara adalah Dewa yang berasal
dari kata Dev artinya sinar.
Getaran suara Genta atau Bajra merupakan
replika atau tiruan dari getaran asli alam semesta, getaran
yang dihasilkan oleh aksara suci pertama AUM, atau OM......Ommmmmmmmmmmm..........vibrasinya
menembus keheningan ruang dan waktu.
AUM atau OM adalah lambang dari Energi
Awal yang Tidak termusnahkan, yaitu lambang Tuhan sendiri.
Getaran suara genta akan memudahkan kita untuk berkosentrasi
karena getaran suara genta ini ibarat sebuah "carrier
wave", gelombang pembawa, yang selaras dengan getaran/vibrasi
dari alam semesta dan getaran/vibrasi dari alam kecil (microcosmos),
alam roh individu....
Para pengikut aliran Bhuda Mahayana khususnya
dari cabang Tibetan Bhudis, sudah sejak ribuan tahun silam
menggunakan sarana genta/bajra untuk membantu mereka untuk
mencapai kosentrasi/meditasi puncak dalam acara-acara ritual
mereka.
Pemakaian genta/ bajra di Bali sedikit
banyak dipengaruhi oleh praktek-praktek ritual dalam Agama
Bhuda Tantrayana yang sempat berkembang cukup pesat di Nusantara
sejak abad ke tujuh Masehi dengan masa kejayaan Kerajaan
Sriwijaya. Di Jawa Sendiri sinkritisme Shiva-Bhuda bukan
merupakan hal yang asing... Prabu Kertanegara di Kerajaan
Singosari di abad ke 12 menyatakan dirinya sebagai pemeluk
Agama sinkritisme Shiva-Bhuda......
Sejak abad ke-14 dimana Majapahit telah
menancapkan kekuasaannya secara luas di Bali, para brahmana
dari Jawa yang datang ke Bali juga ikut mempengaruhi dan
mendominasi aspek-aspek religius dan praktek ritual di Bali....
Mungkin sejak periode Dalem Kresna Kepakisan, pemakaian
genta/ bajra mulai meluas cukup pesat di Bali.
|