|
Topeng berarti penutup muka yang terbuat
dari kayu, kertas, kain dan bahan lainnya dengan bentuk
yang berbeda-beda. Dari yang berbentuk wajah dewa-dewi,
manusia, binatang, setan dan lain-lainnya. Di Bali topeng
juga adalah suatu bentuk dramatari yang semua pelakunya
mengenakan topeng dengan cerita yang bersumber pada cerita
sejarah yang lebih dikenal dengan Babad.
Dalam membawakan peran-peran yang dimainkan,
para penari memakai topeng bungkulan (yang menutup
seluruh muka penari), topeng sibakan (yang menutup
hanya sebagian muka dari dahi hingga rahang atas termasuk
yang hanya menutup bagian dahi dan hidung). Semua tokoh
yang mengenakan topeng bungkulan tidak perlu berdialog langsung,
sedangkan semua tokoh yang memakai topeng sibakan memakai
dialog berbahasa kawi dan Bali.
|
|
Tokoh-tokoh utama yang terdapat dalam dramatari Topeng
terdiri dari Pangelembar (topeng Keras dan topeng
tua), Panasar (Kelihan - yang lebih tua, dan
Cenikan yang lebih kecil), Ratu (Dalem
dan Patih) dan Bondres (rakyat). Jenis-jenis
dramatari topeng yang ada di Bali adalah :
|
yang
ditarikan oleh seorang aktor dengan memborong semua
tugas-tugas yang terdapat didalam lakon yang dibawakan.
Di dalam topeng Pajegan ada topeng yang mutlak harus
ada, yakni topeng
Sidakarya. Oleh karena demikian eratnya hubungan
topeng Pajegan dengan upacara keagamaan, maka topeng
ini pun disebut Topeng Wali. Dramatari Topeng hingga
kini masih ada hampir diseluruh Bali. |
yang dimainkan
oleh empat atau lima orang penari yang memainkan peranan
yang berbeda-beda sesuai tuntutan lakon, |
yang
menampilkan tokoh-tokoh campuran yang diambil dari
Dramatari Topeng Panca dan beberapa dari dramatari
Arja dan Topeng Bondres,
seni pertunjukan topeng yang masih relatif muda yang
lebih mengutamakan penampilan tokoh-tokoh lucu untuk
menyajikan humor-humor yang segar. |
|
|