Pura Taman Ayun 
1 Candi Padmasana Pelinggih Hyang Siwa Raditya
2 Meru tumpang 11 Pelinggih Hyang Gunung Batukau
3 Tugu Pelinggih Batara Dugul - dewata bagi padi di sawah
4 Gedong Pelinggih Batara Puncak Padangdawa
5 Gedong Pelinggih Dewan Gusti
6 Meru tumpang 11 Pelinggih Batari Ulunsuwi (Dewi Sri)
7 Candi Kuning Pelinggih Dewi Ciligading
8 Meru tumpang 11  
9 Bale Saka 9  
10 Candi Pelinggih Hyang Pura Sada
11 Gedong Pelinggih Ibu Pelinggih Paibon leluhur penguasa puri Mengwi
12 Bale Panggungan  
13 Bale Pepelik  
14 Meru Tumpang 9 Pelinggih Hyang Gunung Batur
15 Meru Tumpang 11 Pelinggih Hyang Gunung Agung
16 Meru Tumpang 9 Pelinggih Hyang Pengelengan Pucak Mangu
17 Gedong Pelinggih Batara Wawu Rauh
18 Bale Pawedan Tempat Sulinggih memimpin upacara
19 Bale Saka 8  
20 Bale Saka 9 Bale Gong
21 Meru Tumpang 7 Pelinggih Ida Betara Kawitan
22 Meru Tumpang 5 Pelinggih Batu Ngaus
23 Meru Tumpang 3 Pelinggih Sang Hyang Pasurungan
24 Meru Tumpang 2 Pelinggih Ratu Pasek Badak
25 Bale Piyasan Tempat menghias pratima
26 Bale Murda Tempat untuk para sesepuh
27 Gedong Gedong Pesimpenan
28 Kori Agung  
29 Segaran  
 
Meru Tumpang 2 Kembali ke atas

Pelinggih Ratu Pasek Badak

 
Pura Taman Ayun Kembali ke atas

 

Pura ini terletak di Desa Mengwi, kabupaten Badung, yaitu kurang lebih 18 km barat laut kota Denpasar. Pura ini merupakan salah satu dari pura-pura yang terindah di Bali. Halaman pura ditata sedemikian indah dan dikelilingi kolam ikan. Dibangun tahun 1634 oleh Raja.Mengwi saat itu I Gusti Agung Putu, kemudian dipugar tahun 1937. Dihiasi oleh meru - meru yang menjulang tinggi dan megah diperuntukkan baik bagi leluhur kerajaan maupun bagi para dewa yang berstana di Pura-pura lain di Bali, Pura Taman Ayun adalah Pura lbu (Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Setiap 210 hari tepatnya setiap Selasa Kliwon Medangsia. Seluruh masyarakat Mengwi merayakan piodalan selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya.

Kompleks Pura dibagi menjadi 4 halaman yang berbeda, yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Halaman Pertama disebut dengan Jaba yang bisa dicapai hanya dengan melewati satu-satunya jembatan kolam dan Pintu gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan) dimana sering diadakan sabungan ayam saat ada upacara. Di halaman ini, juga terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin. Sambil menuju ke halaman berikutnya, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama. Areal ke tiga atau Halaman ke dua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama untuk masuk ke halaman ini, pengunjung harus melewati pintu gerbang kedua. Begitu masuk, pandangan akan tertuju pada sebuah bangunan aling-aling Bale Pengubengan yang dihiasi dengan relief menggambarkan Dewata Nawa Sanga, (9 Dewa penjaga arah mata angin). Di sebelah timur halaman ini ada satu pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul menjulang tinggi. Areal ke empat atau halaman terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu gelung yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan Gerbang yang di kiri kanannya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura tersebut. Halaman ini terdapat beberapa meru menjulang tinggi dengan berbagai ukuran dan bentuk Tiga halaman dari Pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia, dari yg paling bawah adalah tempat / dunianya manusia, ke tingkat yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para dewata, serta yang terakhir melambangkan Sorga tempat berstananya Tuhan Yang Maha Esa. Seperti dikisahkan dalam cerita kuno Adhiparwa , keseluruhan kompleks pura menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di tengah lautan susu.

 
 
Meru Tumpang 11 Kembali ke atas

Pelinggih Hyang Gunung Batukau

 
Gedong Kembali ke atas

Pelinggih Dewan Gusti

 
Candi Kuning Kembali ke atas

Pelinggih Dewi Ciligading

 
Candi Padmasana Kembali ke atas

Pelinggih Batara Wawu Rauh

 
Candi Kembali ke atas

Pelinggih Hyang Pura Sada

 
Tugu Kembali ke atas

Pelinggih Batara Dugul - dewata bagi padi di sawah

 
Meru Tumpang 11 Kembali ke atas

Pelinggih Batari Ulunsuwi (Dewi Sri)

 
Meru Tumpang 11 Kembali ke atas

 

 
Gedong Kembali ke atas

Pelinggih Paibon leluhur penguasa puri Mengwi

 
Meru Tumpang 9 Kembali ke atas

Pelinggih Hyang Gunung Batur

 
Meru Tumpang 11 Kembali ke atas

Pelinggih Hyang Gunung Agung

 
Gedong Kembali ke atas
Pelinggih Hyang Siwa Raditya
 
Meru Tumpang 9 Kembali ke atas

Pelinggih Hyang Pengelengan Pucak Mangu

 
Meru Tumpang 7 Kembali ke atas

Pelinggih Ida Betara Kawitan

 
Meru Tumpang 5 Kembali ke atas

Pelinggih Batungaus

 
Meru Tumpang 3 Kembali ke atas

Pelinggih Sang Hyang Pasurungan

 
Meru Tumpang 2 Kembali ke atas

Pelinggih Ratu Pasek Badak

 
Bale Piyasan Kembali ke atas

Bale di mana pretima dihiasi

 
Bale Murda Kembali ke atas

Tempat khusus yang disediakan untuk para sesepuh.

 
Gedong Penyimpenan Kembali ke atas

Bangunan berupa rumah kecil untuk menyimpan atribut pura.

 
Bale Saka 9 Kembali ke atas

Bale Gong, balai tempat menabuh gambelan

 
Bale Saka 8 Kembali ke atas

Bale Pepelik

 
Bale Pawedan Kembali ke atas

Tempat sulinggih duduk saat upakara berlangsung.

 
Bale Pepelik Kembali ke atas

Bale untuk menempatkan sesajian

 
Bale Panggungan Kembali ke atas

Bale untuk menyajikan Upakara

 
Bale Saka 9 Kembali ke atas

Bale penyimpanan perabot upacara

 
Gedong Kembali ke atas

Pelinggih Batara Puncak Padangdawa

 
Segaran Kembali ke atas

Kolam keliling

 
Kori Agung Kembali ke atas

Pintu Gerbang: dibuka hanya pada saat ada Upakara Pura.