|
|
|
|
|
|
|
Bagian 5 |
|
|
|
-
Pujawali atau piodalan di Pura Luhur Pucak
Gegelang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali
yaitu pada hari Buddha Kliwon Ugu, dengan
prosesi upacara sesuai dengan adat kebiasaan
dan dalam rangkaian upacara ini Ida Bhatara
nyejer selama tiga hari dan karena pujawali
di Pura ini menggunakan sistem pawukon adakalanya
jatuh pada musim penghujan atau jatuh pada
musim kemarau.
|
|
-
Sebagaimana lazimnya Pura-pura yang ada
di Bali, lebih-lebih yang berstatus sebagai
Kahyangan Jagat, terdapat adanya krama pengempon
atau krama pangemong dan adakalanya pada
suatu daerah disebut "KRAMA PEMAKSAN",
yang merupakan kumpulan warga masyarakat
yang bertanggung jawab secara langsung dalam
kaitannya dengan keberadaan Pura, serta
krama pengempon berkewajiban melaksanakan
swadharmanya pangupahayu dari Pura yang
menjadi tanggung jawabnya.
Pura Luhur Pucak Gegelang diempon oleh 4
Desa adat yaitu:
- Desa Adat Nungnung
- Desa Adat Sandakan
- Desa Adat Kiadan
- Desa Adat Bukian
Di samping krama pengempon
yang bertanggung jawab secara penuh di Pura
Luhur Pucak Gegelang, terdapat juga krama
penyiwi yang tersebar di pulau Bali yang
setiap pujawali datang pedek tangkil ngaturang
pangubhaktinya ke hadapan Ida Bhatara yang
berstana di Pura Luhur Pucak Gegelang.
Antara pengempon pura dengan panyiwi haruslah
menyatukan persepsi demi kelestarian Pura,
di mana krama pengempon bertanggung jawab
atas upacara ritual, memperbaiki wujud fisik
bangunan jika mengalami kerusakan, namun
bagi umat sedharma atau para penyiwi marilah
kita ikut menjaga kelestarian Pura Luhur
Pucak Gegelang dan salah satu cara yang
terbaik adalah dengan menghaturkan "DHANA
PUNIA", seperti yang tersurat dalam
lontar "SARACAMUSCAYA", sebagai
berikut :
Lawan
waneh yadyapi hana, tar hana kuneng
nikang pahala, wehakna to pwa yata
sambhawa, sakaya-kaya, ikang yogya
wehakna, mangkana wastu yagya pujakna,
pujakna juga, nyata maphala pwang
dhana, nguninguni tikang gaweyan |
artinya : |
Tambahan pula,
baik berpahala maupun tidak berpahala,
berikanlah sedekah sebagaimana patutnya
dan sekuat kemampuan yang ada, hendaknya
dijadikan persembahan kebhaktian,
niscaya berpahala pemberian (dhana
punia itu), itulah yang terutama
sekali harus diperbuat. |
Seperti tersebut di atas
ajaran dhana punia dijumpai dalam berbagai
pustaka suci, terutama bagian Smertinya,
bahkan dalam upanisad (Chandogya Upanisad)
telah tercantum pengamalan ajaran tersebut,
namun secara tradisional dilaksanakan oleh
umat melalui kegiatan rituil keagamaan.
Sesungguhnya umat telah melaksanakan dhana
punia tetapi bersifat tradisional dan lokal
seperti : Sarin Canang, sarin tahun. Dhana
punia berasal dari dua kata yaitu dhana
artinya pemberian dan punia artinya selamat,
baik, bahagia, indah dan suci. jadi dengan
demikian berdhana punia itu adalah suatu
pemberian/haturan yang baik dan suci kehadapan
Tuhan Yang Maha Esa dan salah satu bentuk
dhana punia dalam Plutuk Sanghyang Kamahayanika
dijelaskan yaitu dhana punia berupa harta
benda, dan bila seseorang ikhlas mengorbankan
sesuatu, sekecil apapun itu bentuk atau
nilainya akan mendapat pahala yang tidak
ternilai dari Ida Sanghyang Widhi Wasa,
lebih-lebih itu dhana punia untuk kepentingan
tempat suci sebagai stana beliau Ida Sanghyang
Widhi Wasa.
|
|
-
Dari uraian dalam buku ini dapat kami tarik
suatu kesimpulan sebagai berikut :
- Pura Luhur Pucak Gegelang yang terletak
di Desa Adat Nungnung Kec. Petang, Kab.
Badung, merupakan Pura umum tempat pemujaan
seluruh umat Hindu.
- Pura Luhur Pucak Gegelang merupakan
tempat memuja kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa dalam prabhawanya sebagai Bhatara
Wishnu dan Bhatara Brahma.
- Menilik point 2 di atas, Pura Luhur
Pucak Gegelang yang berlokasi di Desa
Adat Nungnung merupakan salah satu Pura
Kahyangan Jagat di Bali.
|
|
-
Atas asung kertha wara nugraha Ida Sanghyang
Widhi Wasa, khususnya Ida Bhatara yang berstana
di Pura Luhur Pucak Gegelang, penyusunan
buku ini dapat kami rampungkan, namun kami
sangat menyadari penyusunan buku ini sangat
jauh dari sempurna, untuk itu kepada para
pembaca dan umat se-dharma kiranya dapat
memberikan masukan, lebih-lebih menemukan
atau memiliki naskah tentang Purana Pura
Luhur Pucak Gegelang sudikiranya menyampaikan
kepada prajuru Pura, demi penyempurnaan
penyusunan Purana ini di kemudian hari,
sehingga tugas yang luhur dan suci ini semakin
sempurna.
Penyusun,
K. SUDARSANA
|
|
14. LAMPIRAN
- Daftar Pustaka
A. Lontar |
- Lontar Purana Pura Luhur Pucak
Gegelang. koleksi K. Sudarsana, Br.
Basangtamiang - Kapal
- Lontar Bhama Kertih, koleksi K.
Sudarsana
- Lontar Saracamuscaya, koleksi K.
Sudarsana
- Lontar Kusumadewa, koleksi K Sudarsana
- Lontar Usana Jawa, koleksi K. Sudarsana
- Lontar Usana Bali, koleksi K. Sudarsana
- Lontar Dewata Tattwa, koleksi K.
Sudarsana
- Lontar Dewa Bangsul, koleksi K.
Sudarsana
- Lontar Kamahayanika, koleksi K.
Sudarsana
- Lontar Gong Besi, koleksi K. Sudarsana
- Lontar Widhi Sastra, koleksi K.
Sudarsana
|
B. Buku |
- Kamus Jawa Kuno, oleh Wojowasito,
koleksi K. Sudarsana
- Lukisan Sejarah oleh Moh. Yamin,
koleksi K. Sudarsana
- Himpunan Kesatuan Tapsir Agama
Hindu
- Pengantar Sejarah Kebudayaan, koleksi
K. Sudarsana
- Tradisi Megalitik di Bali oleh
M. Sutaba, koleksi K. Sudarsana
- Arkeologi untuk memperoleh Integrasi
Bangsa, koleksi K. Sudarsana
- Analisis Sejarah oleh S. Soekomo,
koleksi K. Sudarsana
- Sejarah Kebudayaan I s/d VI, oleh
Kartono Sarto Dirjo, koleksi K. Sudarsana
- Wishnu Purana oleh Oka Sanjaya,
koleksi K. Sudarsana
- Mutiara Weda oleh Dr. Somvir, koleksi
K. Sudarsana
- Kakawin Sutasoma, koleksi. Sudarsana
- Reg Weda, koleksi K. Sudarsana
- Pura Luhur Andakasa, koleksi K.
Sudarsana
- Inti Sari Ajaran Hindu, oleh Sri
Swami Sivananda, koleksi K. Sudarsana
- Ratu Ida Bangsul 1979, Konsepsi
Dasar dan Perkembangan Fungsi Pura
di Bali
- Brahma Purana, koleksi K. Sudarsana
|
|
|
- Daftar Informan
- I Wayan Sukadi
Umur : 69 th
Jabatan : Bandesa Pura
Alamat : Br. Nungnung, Desa Pelaga, Kec.
Petang
- I Made Gerata
Umur : 52 th
Jabatan : Jero Mangku Gede Pura Pucak
Gegelang
Alamat : Br. Nungnung, Desa Pelaga, Kec.
Petang
- I Gst Ngr Kt Suardika, BSc
Umur : 61 th
Jabatan : Penglingsir Puri Gede Carangsari
Alamat : Puri Gede Carangsari
- I Gst Ngr Suandha, SH
Umur : 49 th
Jabatan : Penyiwi Pura
Alamat : Br. Sekar Mukti
- I Nyoman Merta
Umur : 60 th
Jabatan : Bandesa Adat Sandakan
Alamat : Br. Sandakan, Desa Sulangai,
Kec. Petang
|
|
|
|
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu.
Atas pancaran sinar suci serta limpahan wars
nugraha Ida Sanghyana Widhi Wasa, saya telah
dapat merampungkan penyusunan buku Purana
Pura Luhur Pucak Gegelang, yang mana Pura
ini merupakan salah satu Pura Kahyangan Jagat
yang ada di pulau Bali, keberanian saya menyusun
buku ini hanya terdorong oleh rasa bhakti
dari guratan jnana yang paling dalam kehadapan
Ida Bhatara yang berstanadi Pura Luhur Pucak
Gegelang - Nungnung.
Di Dalam buku ini saya berusaha mengungkapkan
Tatar belakang sejarah, status dan fungsi
Pura, sehingga para pembaca dan umat Hindu
memiliki gambaran tentang keberadaan Pura
Luhur Pucak Gegelang yang nantinya mampu menambah
khasanah budaya yang sekaligus sebagai informasi
kepada masyarakat umat Hindu dalam melaksanakan
kewajiban selaku umat beragama.
Saya sangat menyadari penyusunan buku ini
sangat jauh dari sempurna, karena kemampuan
dan daya analisis yang belum begitu mapan,
disamping itu jugs disebabkan bahan acuan
baik dari manuskrip kuna, manuskrip-manuskrip
yang lain sebagai bahan penunjang sangat langka
ditemukan, namun demikian kami berusaha mendiskripsikan
data yang terkumpul, yang kiranya mampu memberikan
gambaran, pandangan dan pengertian secara
umum tentang Pura Luhur Pucak Gegelang untuk
dapat digunakan sebagai pedoman dharma kita
selaku umat Hindu yang senantiasa menjungjung
tinggi nilai-nilai agama.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon
kepada pembaca tegur sapanya, demi penyempurnaan
penyusunan Puranan ini dekemudian hari.
Om. Cantih, Cantih, Cantih, Om.
Penyusun,
|
|
SAMBUTAN BENDESA PURA LUHUR PUCAK
GEGELANG
Om Swastyastu,
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadapan Ida
Sanghyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rakhamat-Nya buku Purana Pura Luhur Pucak
Gegelang Desa Adat Nungnung, Desa Pelaga Kecamatan
Petang - Kabupaten Badung bisa tersusun.
Dengan terbitnya buku Purana ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap
tentang perkembangan dan keberadaan Pura Luhur
Pucak Gegelang mulai darijaman tradisi Megalitik,
jaman kerajaan dan jaman kemerdekaan, yang dapat
dipakai pedoman didalam melakukan akrivitas
keagamaan di Pura Luhur Pucak Gegelang baik
yang dilakukan oleh Pengempon, Pemaksan maupun
oleh seluruh Pemedek lainnya yang hampir di
seluruh Bali.
Dengan terbitnya buku Puranan ini kami berharap
dapat bermanfaat bagi perencanaan pembangunan
terutama yang berkaitan dengan pelestarian nilai-nilai
sosial budaya daerah. Kami menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak khususnya tim
penyusun atas kerjasamanya dalam penyusunan
buku Puranan ini, kami menyadari buku Puranan
ini jauh dari kesempurnaan, oleh karenan itu
tegur saps dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami harapkan, sekian dan terimakasih.
Om. Cantih, Cantih, Ccantih, Om.
Bandesa Pura Luhur Pucak Gegelang
ttd.
(I Wavan Sukadi) |
|
SAMBUTAN PENGANCENG PURA LUHUR PUCAK
GEGELANG
OM Swastyastu
Atas wara nugraha Ida Sanghyang Widi Wasa kami
menyambut baik karena telah berhasil disusun
buku Luhur Pucak Gegelang ke dalam Bahasa Indonesia
yang sudah begitu lama dinanti-nantikan oleh
para penyungsung.
Saya selaku penganceng Pura yang diterima secara
turun temurun mengharapkan agar Puranan ini
dapat dipakai pedoman oleh umat Hindu yang khususnya
berada di Bali, bahwa Pura Luhur Pucak Gegelang
yang terletak di Badung Utara adalah salah satu
Pura Kahyangan Jagat / sesungsungan Jagat.
Penyusun Purana ini merupakan momen yang tepat
di mana masyarakat sedang membutuhkan petunjuk/
literatur untuk dapat digunakan sebagai tuntunan
dalam kehidupan beragama sebagai makhluk Tuhan
dan makhluk sosial yang berkepribadian Pancasila
dan secara tak langsung melestarikan nilai sosial
dan budaya dalam mengisi pembangunan.
Saya ucapkan terimakasih atas penerbitan Purana
ini, mudah-mudahan bisa sebagai bahan informasi
dan dokumen budaya.
Om. Cantih, Cantih, Ccantih, Om
Panglingsir Puri Gede Carangsari
(I Gst. Ngr. Kt. Suardika, BSc)
|
|
SAMBUTAN PHDI KECAMATAN
PETANG
Om Swastyastu,
Dengan rasa angayu bagia serta puja dan puji
syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha
Esa (Ida Sang hyang Widhi Wasa), karena atas
rachmat-Nyalah, usaha krama Pemaksan Pura Luhur
Pucak gegelang, yang difasilitasi oleh Angga
Puri Carangsari, dapat menggali/ menemukan sumber-sumber
yang herkaitan dengan riwayat, cerita kuno yang
menyangkut keberadaan dan upaya pelestarian
Pura Luhur Pucak Gegelang yang berlokasi di
pelemahan Desa Adat Nungnung, Desa Pelaga, Kecamatan
Petang Kabupaten Badung.
Dengan terwujudnya Purana Pura luhur Pucak Gegelang
ini kami menyambut dengan senang hati karena
Purana ini akan dapat memberikan gambaran yang
jelas bagi kramam Pengemong khususnya dan para
umat Hindu serta pihak terkait lainnya, dalam
upaya peningkatan Srada Bhakti dan menjalankan
Dharmaning Agama serta pelestarian adat dan
budaya.
Kepada nara sumber dan penyusun Purana Pura
Luhur Pucak Gegelang, kami sampaikan terimakasih
dan penghargaan yang setulus-tulunya, semoga
Tuhan Yang Maha Esa ( Ida Sanghyang Widhi Wasa)
memberikan keselamatan dan pahala yang setimpal.
Demikian semoga ada manfaatnya.
Om Cantih, Cantih, Cantih, Om.
Parisada Hindu Dharma Indonesia
Kecamatan Petang
Ketua
ttd.
(1 Made Wijana) |
|
|
|
|
|
|
|
|
PURANA
PURA LUHUR PUCAK GEGELANG
DESA ADAT NUNGNUNG KECAMATAN PETANG KABUPATEN
BADUNG |
|
|
|
|
|
|