Perjalanan Jro Mangku Utusan pada tanggal
20 -09 -2009
Beliau bertemu dengan Ida Jro Mangku Dalem
Kayangan, I MADE NOTES di banjar Juwet, desa Abiansemal,
kecamatan Abiansemal kabupaten Badung.
Pada saat itu beliau sedang mencari pura Dalem Merta, kemudian
bertemu sama Jro Mangku Dalem di rumah I Putu. Mudika, yang
akan membuat atau membangun pelinggih (Sanggah).
Saat itu jam 8.00, Jro Mangku Dalem masih berteduh karena
hujan. Saat berbincang- bincang dengan Jro Utusan, Jro Mangku
Dalem berkeinginan memasukkan tentang pura beliau ke situs
Babad Bali. Waktu Jro Utusan mendata pelinggih di pura Desa,
Puseh, Jro Mangku Dalem menceritakan tentang keberadaan
pohon “Jepun Gempel”, jepun yang bercabang akan
tetapi cabangnya menyatu dan cabang tersebut mempunyai ranting
yang jumlahnya 12 batang.
Jro Mangku Dalem mempertanyakan akan hal
tersebut yang dirasa agak ganjil kepada Jro Utusan. Yang
ternyata Jro Utusan mendapat petunjuk niskala, bahwasanya
yang melinggih di pohon jepun adalah “IDA BATARA PENGAYUBAN
SANGHYANG SAPUH JAGAT”.
Nama “IDA BATARA PENGAYUBAN SANGHYANG
SAPUH JAGAT” langsung dikukuhkan di depan pelinggih
Ida Sanghyang Siwa.
Pendataan semua pelinggih ida di pura Dalem
Kayangan, selesai jam 10.40 wita.
MENGENAI POHON JEPUN GEMPEL
Jro Mangku Utusan melihat pohon jepun gempel,
pukul 08.00 wita, tanggal 20 -09 -2009.
Kalau diperhatikan (digabungkan) tanggal dan bulan di atas,
yaitu 20 – 09 menunjukkan angka yang sama dengan tahunnya,
yaitu 2009.
Jumlah batang atau ranting dari pohon jepun
gempel ada 12 batang, sebagai tempat Ida Sanghyang Sapuh
Jagat.
Selesai mendata pelinggih pura jam 10.40
wita.
Angka 10 kalau dijumlah = 1, yaitu Sanghyang Tunggal (nunggaling
pikayun yang artinya menyatunya pikiran)
Angka 40 kalau dijumlah = 4, bertepatan dengan pemberian
nama IDA BATARA PENGAYUBAN SANGHYANG SAPUH JAGAT.
Karena itu diberi nama PENGAYUBAN SANGHYANG
SAPUH JAGAT, yang terletak di daerah banjar Juwet yang di
jalan besar (agung) ada pertigaan, sebagai linggih IDA BATARA
PENGAYUBAN SANGHYANG SAPUH JAGAT.
Sebelum pohon jepun gempel tumbuh, ada
pohon jepun yang ditumbuhi benalu tapi akhirnya ditebang
karena akarnya merusak pagar pura, kejadian tersebut sekitar
tahun 1975. Setelah pohon ditebang pada tempat yang sama
tumbuh pohon juwet, yang pada akhirnya ditebang juga karena
akan dibangun Panggungan dan Pengingkupan.
Lama kelamaan kembali tumbuh pohon jepun
pada tempat yang sama, setelah besar kelihatan cabangnya
menyatu (jepun gempel).
Saat tanggal 20 – 09 – 2009,
jam 08.00 wita datanglah Jro Utusan akan memutuskan pohon
jepun gempel tersebut, pada tanggal, bulan dan tahun yang
angkanya bisa bergandengan, akhirnya selesai didata jam
10.40 wita di Perantenan Pura Dalem.
Membuat tulisan ini, di Perantenan Pura
Dalem Kayangan yang mempunyai sumur, sebagai lingga. Linggih
Ida Sanghyang Brahma, Wisnu, Siwa.
|