Keterangan tentang aksara maduita, lihat keterangan di muka pada Ejaan
Latin. Hanya perlu kami tonjolkan lagi sekali bahwa:
Duita karena surang ()
menurut hasil keputusan Pasamuhan Agung Kecil tahun 1963 dihapuskan,
karena menurut Drs. Ida Bagus Oka bentuk semacam
itu di India pada tulisan Dewa Nagari sudah tidak dipakai lagi.
Demikian pula di Bali kalau melihat susunan duitanya di antaranya
sudah tidak benar, karena menyalahi daerah artikulasi (pakadangan
aksara) di antaranya yaitu tulisan:
(
) = murdania, (
) = dantia
Juga kalau melihat praktisnya dalam tulisan Latin toh menulisnya
tidak akan dobel umpama tulisan
kalau ditulis Latin biasanya: karna, tidak mungkin ditulis
karnna (kecuali dalam tulisan-tulisan Bahasa Kawi).
Tentang duita ini pernah juga kami mendengar keterangan dari
rekan kami, yaitu Pak Ketut Ginarsa bahwa dalam prasasti-prasasti
Bali Kuna kebanyakan tidak memakai duita
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas inilah maka duita
karena surang dihapuskan. Dengan demikian lalu tulisan-tulisan
sebagai:
ditulis menjadi
ditulis menjadi
ditulis menjadi
Tetapi tulisan:
dan
tetap ditulis sebagaimana biasa.
Duita karena perubahan bentuk dari akar kata menjadi kata tetap
sebagaimana biasa, misalnya: