|
Anusuara itu sebenarnya bukan pangater, sebagai pendapat terdahulu.
Oleh karena itu istilah pangater anusuara itu dalam Pasamuhan
Agung Kecil tahun 1963 diubah tinggal istilah anusuara saja.
Anusuara itu ada empat macam yaitu:
Di sekolah-sekolah sering dinyatakan:
untuk menggampangkan menghafal. Anusuara itu mengikuti warga aksaranya,
yaitu:
Dengan anusuara misalnya:
|
Keterangan:
|
Aksara suara r dan l juga anusuara ke
umpama:
|
|
Dalam Bahasa Kawi seselan um (infix um) pada kata-kata
yang dimulai dengan warga ostia (p, b, m, w) terletak di
muka dan setelah di-anusuara-kan (kapolahang) lalu u nya
lenyap, umpama:
para |
= |
umpara |
= |
umara |
= |
mara |
wangun |
= |
umwangun |
= |
umangun |
= |
mangun |
dan lain sebagainya.
|
|
|
|
|