Yang dimaksud tengenan majalan, ialah aksara-aksara
yang sudah "Nengen"' atau mati (wianjana). kemudian
karena dibubuhi oleh aksara suara di belakangnya lalu hidup kembali
menjadi satu suku dengan aksara yang mengikutinya, umpama:
Karang + asem
=
cenik + an
=
ajak + a
=
tegul + ang + a
=
Keterangan:
Istilah tengenan majalan sebagai contoh tersebut di bawah ini
adalah tidak benar, umpama:
Dalam kekawin-kekawin banyak kita lihat pemakaian tengenan majalan,
gunanya untuk menepati guru lagu. umpama: