Tengenan pada suku akhir kata dasar, berubah menjadi ().
Contoh :
pacung =
rendang =
blusung =
sila karang =
Pada kata dasar dan dua suku kata yang konsonannya sama dan kedua sukunya mendapat tengenan maka kedua tengenan in tersebut, berubah menjadi cecek ().Aturan demikian tetap berlaku meskipun kata seperti tersebut di atas telah disengaukan atau mendapat seselan -er- atau -el-
Contoh :
cangcang =
nyangcang =
bungbung =
mungbung =
bengbeng =
brengbeng =
kungkung =
klungkung =
Suku awal dan suatu kata bersuku dua, yang konsonannya tidak sama, mendapat tengenan maka tengenan pada suku awal tidak berubah / tetap tengenan
Contoh :
bungsil =
panggang =
bangku =
angsel =
blongsong =
blungking =
jangkrik =
bangsal =
Oleh karena gantungan () tidak mungkin bergabung dengan gantungan lain maka Tengenan berubah menjadi cecek () untuk menghindari penulisan susun tiga.