|
Gamelan Genta Pinara Pitu juga merupakan
barungan yang masih relatif baru di dalam jajaran gamelan
Bali, Gamelan Genta Pinara Pitu (Genta dibagi tujuh)
adalah pengembangan dari pada Gamelan
Semar Pagulingan tujuh nada. Pembaharuan yang terjadi
dalam gamelan ini adalah pemakaian dua oktaf pelog
tujuh nada di dalam 1 instrumen. Pada Semar Pagulingan
tradisional satu instrumen hanya mempergunakan 1 oktaf pelog
tujuh nada. Gamelan ini adalah ciptaan dari I
Wayan Beratha seorang tokoh karawitan dan ahli pembuat
gamelan Bali. Gamelan ini diperkenalkan pada tahun 1985,
modivikasi dari penciptaan alat gamelan seperti ini adalah
untuk menciptakan barungan gamelan yang bisa memainkan lagu-lagu
Kakebyaran dan
gending-gending Semar Pagulingan. Penggunaan gamelan
ini tidak terbatas pada pertunjukan tari dan drama saja,
karena Gamelan Genta Pinara Pitu juga bisa dipakai
untuk mengiringi upacara keagamaan. Instrumen dari gamelan
ini tidak jauh berbeda dengan Gamelan Semar Pagulingan
(panca nada) tradisional.
Instrumen-instrumen penting yang berperan
di dalamnya adalah:
|
|
Instrumen terompong
pada saat-saat tertentu juga berfungsi sebagai reyong
tergantung dari komposisi musik yang dimainkan. Berbeda
dengan Gamelan Semaradana,
Genta Pinara Pitu nampaknya kurang berkembang. Sejak
pertama kali diciptakan tahun 1986, atas pesanan Sekolah
Tinggi Seni Indonesia Denpasar, gamelan ini kurang diminati
oleh para pemain di desa, karena teknik memainkan gamelan
ini tidak mudah.
|