Kesenian Bali

GAMELAN ANYAR
Gamelan Bumbang

Bumbang adalah sebuah barungan bambu yangmasih relatif sangat muda usianya. Barungan gamelan yang mirip Tektekan ini adalah ciptaan I Nyoman Rembang seorang ahli karawitan yang juga pembuat gamelan Bali, pada tahun 1982.

Meskipun baru melalui beberapa penampilannya di Pesta Kesenian Bali maupun di TVRI, Bumbang sudah semakin dikenal oleh kalangan masyarakat luas Bali.

Instrumen pokok dari gamelan Bumbang adalah alat-alat musik pukul berbentuk setengah kulkul (grantang) yang terbuat dari bambu. Ada sedikitnya 40 orang pemusik (laki-laki) memainkan gamelan ini, setiap orang membawa 1 sampai 2 buah bumbang. Sedikit berbeda dengan Tektekan yang lebih mengutamakan permainan ritme dalam bentuk Kakilitan, bumbang menonjolkan kakilitan dan permainan melodi. Hal ini dimungkinkan karena Bumbang terdiri dari alat-alat musik pukul yang teratur nada-nadanya.

Berdasarkan ukurannya instrumennya bumbang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :

 

Bumbang Pangede atau Jegogan Mempunyai ukuran paling besar dengan nada paling rendah
Bumbang Madya atau Pemade Mempunyai ukuran sedang dengan nada satu oktaf di atas bumbang gede
Bumbang Alit atau Kantilan Mempunyai ukuran paling kecil dengan nada yang tinggi melengking


Melengkapi barungan ini adalah:

  Sepasang kendang ukuran menengah
  Sepasang cengceng kecil (ricik)
  Sebuah Gong Pulu yang berbentuk bilahan
  Sebuah Gong (bermoncong) berukuran menengah
  Beberapa buah suling bambu


Keunikan dari gamelan Bumbang adalah kemampuannya membawakan lagu-lagu atau komposisi musik yang diambil dari berbagai jenis seni pertunjukan, baik lagu-lagu yang berlaras pelog maupun slendro. Sistem nada setiap 1 buah memiliki nada tersendiri memungkinkan barungan ini memainkan lagu-lagu dari laras yang berbeda-beda.