|
|
Merupakan jenis tarian pergaulan, terutama
bagi muda mudi, yang sangat populer di Bali yang dilakukan
oleh sekitar 10 pasang muda-mudi. Selama tarian berlangsung
kelompok penari wanita (Janger) dan kelompok penari
pria (Kecak) menari dan bernyanyi bersahut-sahutan.
Pada umumnya lagu-lagunya bersifat gembira sesuai dengan
alam kehidupan mereka. Gamelan yang biasa dipakai mengiringi
tari Janger disebut Batel
(Tetamburan) yang dilengkapi dengan sepasang gender
wayang. Munculnya Janger di Bali diduga sekitar abad
ke XX, merupakan perkembangan dari tari
sanghyang. Jika kecak merupakan perkembangan dari paduan
suara pria, sedangkan jangernya merupakan perkembangan dari
paduan suara wanita.
Lakon yang dibawakan dalam Janger antara
lain: Arjuna Wiwaha, Sunda Upasunda dan lain sebagainya.
Tari Janger dapat dijumpai hampir di seluruh daerah Bali,
masing-masing daerah mempunyai variasi tersendiri sesuai
dengan selera masyarakat setempat.
- Di daerah Tabanan tari
Janger biasa dilengkapi dengan penampilan peran Dag
(seorang berpakaian seperti jenderal tentara Belanda dengan
gerak-gerak improvisasi yang kadang-kadang memberi komando
kepada penari Janger maupun Kecak).
- Di desa Metra (Bangli)
terdapat tari Janger yang pada akhir pertunjukannya para
penarinya selalu kerauhan
- Di desa Sibang (Badung)
terdapat tari Janger yang diiringi dengan Gamelan
Gong Kebyar yang oleh masyarakat setempat menamakannya
Janger Gong.
Sekaa Janger yang kini masih aktif antara lain Janger
Kedaton (Denpasar)
dan Janger Singapadu (Gianyar).
|