|
|
|
|
|
Ya, Tuhan semoga tiada halangan. Inilah perawatan penyakit ila (lepra), waspadailah warnanya. Apabila putih warnanya, ila lungsir namanya; bila merah rupanya, ila brahma namanya; bila putih dan berbintik-bintik, ila kangka namanya; bila merah dan tebal, ila dedek namanya; bila merah dan melingkar-lingkar dengan pinggir putih, ila kakarangan namanya; bila merah padat bertumpuk-tumpuk, ila buta namanya. Dukun tidak berani mengobati penyakit itu. Penyakit itu meradang di dalam tubuh. Pemunahnya di dalam jantung. Nama penyakit itu adalah gering agung katemran. Lagi pula apabila ada penyakit ila sampai melewati leher, naik ke wajah, jenis penyakit ila itu dinamakan ila anglangkar gunung. Itu besar biayanya. Patut dipunahkan penyakit itu. Pemunah semua penyakit ila, kategori upacaranya terdiri atas kecil, menengah, dan besar. Untuk kategori kecil, jumlah uangnya 2500, yang menengah uangnya 5500,
|
|
|
|
yang besar uangnya 10.700. Upacaranya juga dilengkapi dengan periuk tanah yang baru 1 buah, dilingkari benang satu gulung dengan uang 225, dan tiga macam air, yaitu air palungan, air pande besi, dan air pancuran. Air itu diisi irisan daun kayu tulak, dedap, waribang, temen, kamurugan, dan tujuh jenis kembang. Upacara dilaksanakan di depan sanggar kamulan, dengan sesajen canang rebong 2 buah, masing-masing diisi uang 111 dan 66, disertai caru ayam merah diolah dalam bentuk sesajen bangun urip, diisi lawar merah-lawar putih, disuguhkan dalam lima porsi berbentuk sengkwi, serta dilengkapi dengan sesajen peras, tulung sesayut, pengambian, panyeneng, dan daksina selengkapnya. Setelah selesai memohon, air tersebut dipercikkan kepada pasien 9 kali. Setelah dipercikkan, sisanya dipakai memandikan pasien. Sesajen caru itu dipersembahkan untuk keselamatan pasien. Setelah selesai, caru itu ditaruh
|
|
|
|
di perempatan jalan untuk disuguhkan kepada Sang Kama Sunya, dengan mantra: "O÷ sang kamà kala sunya, iki gañjaran sira, buktiaknà, mantuk ring unggwanta, poma, poma, poma". Uang persembahannya diserahkan kepada dukun. Ada lagi mantra penawar penyakit ila: "O÷ tulak sambo endah, guóa-guóa jawa endah mandi, guóa sabrang, guóa mlayu mu endah mandi, guóa bun, guóa lombok mu endah mandi, guóa sasab, guóa bali mu endah mandi, guóa suódha, guóa pangaruh he mu endah mandi, guóa papasangan, acêp-acêpan, mu endah mandhi, guóa tatujon mu endah maódhi, têka punah ta ko dengku, keðêp siddhi mantranku, maódhi, maódhi, maódhi. O÷ iðêp aku sanghyang brahmà tiga úakti, anganggo pangolih-olih
|
|
|
|
angulihakên saguóa wiseûà, gring sasinggulan, gring acêp-acêpan, padha kapupug denta, tuju tatujon, tuju papasangan, padha katulak den aku, gring sasawangan, gring agung kakna tumpur, gring sasàb tatêmwan, padha mulih kita denku, apan aku pangawak bhaþara brahmà tigà wiúeûà, angulihakên pangawening wong, asing kriyopayà, tkà padhà mulih kiteng kayanganmu, mulih, mulih, mulih. O÷ O÷ sanghyang aji jagatnathà, amupugana sakwehing kalà, tkà pupug punah, spi sunya, sirêp-sirêp, sidhi keðêp mantranku. Malih sasapan carunya, ma, O÷ sang bhuþa hastra-hastra, sang bhuþa amangan mantra, aja sira amangan mantran ulun, sandi, iki
|
|
|
|
tadðah saji nirà, ambuktya sira kabeh, tka lunga". Obat penyakit ila lungsir, yang warnanya putih, sarananya adalah kulit kayu pangi, kulit kayu bila, sinrong wayah, dilumatkan sampai lembut, diisi air cuka tahun, diramu untuk bedak. Obat penyakit ila lungsir, dengan gejala yakni apabila tampak melingkar-lingkar tebal dan berwarna putih, sarananya adalah jahe pahit, isin rong, bunga cengkeh, cabe jawa, terusi, warangan, belerang merah, belerang kuning, ditumbuk, dicampur dengan air jeruk limau, dipakai obat oles. Sarana obat tetes hidung terdiri atas belerang merah, belerang biru, belerang kuning, gadung cina, sarikuning, air jeruk nipis. Obat penyakit ila dengan gejala badan pasien bengkak dan kesemutan, dinamakan penyakit ila agung pepasangan, sarananya adalah kulit kayu leca, kulit kayu endep, laos kapur, maja-
|
|
|
|
kane, majakeling, dilumatkan dicampur dengan cuka tahun, dipakai bedak. Obat penyakit ila brahma dengan ciri berwarna merah, sarananya adalah kulit kayu sulatri, kulit kayu tingulun, kayu asem (akar, kulit, daun), isin rong lengkap, diulek untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah daging buah pangi mentah, jahe pahit, bawang putih, sandawa, ditumbuk, diisi air jeruk nipis, diramu untuk obat oles. Obat penyakit ila kakarangan, sarananya adalah cipakan, belerang, warangan, sandawa, buah liligundi, diramu untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit pohon mangga kuning, kulit kayu tigaron, laos, masui, bawang putih, jangu. Obat untuk penyakit ila buta, sarananya adalah kulit kayu wangkal, kulit kayu batu, serpisan besi, kulit udang laut (lobster),
|
|
|
|
bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah tulang harimau, tulang menjangan, tulang kukang, tulang trenggiling, tulang ular gunung, cendana, digosok dicampur dengan air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat penyakit ila yang ada di dalam, dengan gejala badan pasien sembab dan keluar darah dari hidung, penyakit itu dinamakan ila papasangan, sarana obatnya adalah buah purnajiwa, rendaman permata mutiara, dicampur dengan air arak, belerang, air cendana, air jeruk nipis, diramu untuk obat tetes hidung. Inilah mantra penawar untuk segala jenis penyakit ila: "ih bhuþa kalà yodha, sang bhuþa kala yoói, ênduh ko dadi êtuh, sanghyang bayu mêntas ring irung rumawak bimà úakti, angagêm gadhà lohithà, wadaódha
|
|
|
|
amupuh tuju druwe kombalà wintên, ilà papasangan, gring agung kakênan tumpur, sami kapupuh dengku, apan ku mawak bimà úakti, sanghyang bayu rumawak úariranku, keðêp sidhi maódhi mantranku". Adalagi mantra untuk bedak: "ih sang bhuþa kala sisik, sang bhuþa kala dangu, aja ko kita amangan ri kulit ðaging ðalême syanu, apan sanghyang rekanatà, mangaðêg ring otot, anyapuh mala patakane pun anu, anulakanà tuju maódhi, upas maódhi, tkà tulak tkà lêbur, mukûah ilang, waras, keðêp sidhi maódhi mantranku". Obat penyakit ila, yang muncul di seluruh kulit, berwarna kemerahan, sarananya adalah jahe manis, sintok, bunga cengkeh, warangan, sandawa, ditumbuk dicampur dengan arak prahu,
|
|
|
|
dipakai obat oles. Ada lagi sarana lain yaitu kulit kayu pangi, kulit kayu bila, isin rong lengkap, ditumbuk dicampur dengan cuka tahun untuk bedak. Ada pula sarana lain yaitu kulit kayu meduri putih, kulit kayu bila, bangle, temutis, bawang putih, jangu, sandawa, dilumatkan untuk bedak. Atau sarana lain yaitu kulit kayu bohok, temuireng, bangle, warangan, dilumatkan untuk obat oles. Ada lagi sarana yang lain yaitu jahe pahit, warangan, arang, sandawa, ditumbuk untuk obat oles. Atau sarana lain terdiri atas kalembak, kasturi, belerang merah, temukus, digosok, dicampur dengan air jeruk nipis, diramu untuk obat tetes hidung. Mantranya: "O÷ sapa siku ko syok, aparan ring aku, lungà lara lah waras, sidhi úwaha". Obat penyakit ila berwarna putih kekuningan, sarananya adalah kulit kayu tanjung, kulit kayu bila, kulit kayu kamoning, isin rong lengkap,
|
|
|
|
diulek, dicampur dengan air kapur. Mantranya: "O÷ ya ramantà saking tanana, mukûah saking tananà, tkà lêja, tkà lêha, tkà lêja". Ada lagi sarana yang lain yaitu kulit kayu asam, kulit kayu kusambi, temuireng, temukonci, diramu dengan bawang putih, jangu, diulek, dicampur air jeruk nipis untuk bedak. Ada pula sarana berupa kulit kayu kepah, kulit kayu nangka hijau, kulit pohon cermai, musi 1 jumput, bawang putih, dan jangu, diisi air jeruk limau untuk bedak. Atau sarana kulit kayu sulatri, kulit kayu jadma, sinrong gagambiran, ditumbuk, diisi air warangan, diramu untuk bedak. Ada pula sarana berupa kulit kayu base, kulit kayu pule, kulit kayu bangbang, jahe pahit, gadung cina, isin rong wayah, ditumbuk untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu mangga gading, kulit kayu bangiang, umbi ilak, umbi teki laut,
|
|
|
|
isin rong lengkap, diisi air kapur untuk bedak. Jika ada darah keluar dari hidung pasien, sarana obatnya adalah buah paspasan, ginten cemeng, pulasari, ditumbuk, dicampur dengan air cendana, disaring untuk obat tetes hidung. Mantranya: "O÷ sang bhuþa hastra-hastra, amalaku pawtuning lara, sanghyang puratha anambanin, sidhi waras, sidhi, waras, sidhi waras". Obat tetes hidung untuk penderita penyakit ila, sarananya adalah belerang merah, belerang biru, belerang kuning, madu klupa, kemenyan, gadung cina, sarikuning, lungid, air jeruk nipis. Sarana obat penyakit ila, terdiri atas daun saksak, umbi teki laut, masui, bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Atau sarana berupa kulit pohon nangka hijau, kulit pohon jeruk purut, kulit pohon bengkel, laos kapur, cendana, bawang putih, dan jangu, dilumatkan, diisi air sandawa,
|
|
|
|
untuk bedak. Ramuan minyak oles untuk penderita sakit ila, terdiri atas buah cempaka kuning, buah jeruk purut, buah basa-basa, pancalang 1 jumput, kulit pohon badung yang kering, kemenyan, belerang kuning, bawang putih, dan jangu, isin rong lengkap, seharga 1 kepeng, semua ramuan ditumbuk, diisi minyak kelapa hijau, lalu dipanaskan dengan wajan, setelah matang, dipakai obat oles setiap hari. Mantranya: "O÷ lêngisku sanghyang tayà, lulutku sanghyang mahning, jênar asak sidha rapuh, ilà brahma, ilà lungsir, ila ðêðêk, ilà tatujon, pupug punah, tkà punah, keðêp sidhi mandi mantranku, keðêp sidhi mandi mantranku, keðêp sidhi mandi mantranku". Ada lagi sarana lain, yaitu buah kusambi, buah kambika, buah bila, buah kalundehan, belerang biru, belerang kuning, gadung cina, bunga cengkeh,
|
|
|
|
sampar wantu, isin rong lengkap, seharga 3 kepeng, ditumbuk, lalu digoreng dengan wajan. Pada saat menggoreng, diperlukan sesajen daksina, beras 1 kulak, uang 777, lengkap sesuai isi daksina, canang 2 buah, uang 66 kepeng, ditaruh di depan dapur. Mantranya: "O÷ brahmà paripùrnà jati ya namah swaha". Rapalkan mantra itu tiga kali. Lakukan pembuatan obat itu pada hari Sabtu Kliwon. Pada saat menggoreng ramuan obat itu dengan wajan di dapur, rapalkan mantra: "O÷ sang úatru rudra ya namah, ilang lwar sunya mukûah, pupug upas, pupug tuju, pupug desti, pupug têluh punah, ilang waras". Setelah ramuan obat itu matang, oleskan pada setiap hari Kliwon, juga dilakukan di depan sanggar kamulan. Bila ingin membuat minyak oles untuk penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu
|
|
|
|
base, buah pangi mentah, buah bila, jeruk purut, limau, jeruk nipis, masing-masing 5 biji, temuireng, buah badung kering, laos kapur, isin rong wayah, seharga 3 kepeng, diramu dan ditumbuk sampai lembut, diisi arak dua botol, dan nira kelapa tua, lalu direbus sebagaimana proses membuat arak. Setelah ramuan matang, dimohonkan keselamatan di sanggar kamulan dengan sesajen beras 2 kulak, kelapa 2 butir, telor 2 butir, benang 2 gulungan, pisang mentah 2 sisir, uang 3663, lengkap sesuai perlengkapan upacara itu, disertai canang 3 buah, yaitu 1 canang berisi uang kepeng 33, 1 canang lagi berisi uang 25, dan 1 canang lagi berisi kain rantasan 1 gabung. Sesajen caru terdiri atas nasi merah 3 kepalan, lauk usus babi mentah, bawang merah, jahe, dialasi daun kumbang,
|
|
|
|
diwadahi sidi. Sesajen itu ditaruh di samping tempat membuat ramuan obat. Cara melaksanakannya adalah dengan memegang air untuk peruwatan, sambil memuja dengan merapalkan mantra: "O÷ sanghyang triúakti amupug lara ilà, ilà abang, ilà kuning, ilà irêng, ilà putih, ilà mañcawaróà, kapupug de nira sanghyang triúakti, pupug punah, pupug punah, pupug punah, mtu kita wetan kapupug, mtu kita kidul kapupug, mtu kita kulon kapupug, mtu kita lor kapupug, mtu kita madhya kapupug, tkà pupug punah, tkà êhêp jalan mulà. O÷ sidhi maódhi mantranku". Setelah selesai sembahyang, sesajen itu diantarkan tiga kali pada ramuan obat dengan menyebut Sang Bhuta Tiga. Pasien diperciki air suci tujuh kali, setelah itu, pasien dimandikan di halaman rumah. Sesajen caru dibuang di pertigaan jalan. Obat untuk penyakit ila, sarananya adalah
|
|
|
|
geluga, gerabah di kuburan, diberi tulisan suci Ongkara, disertai ramuan cengkeh, terusi, air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah gamongan, kunir warangan, sandawa, warangan, kemenyan, ditumbuk diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu base, sintok, masui, sandawa, pandida bubuk, dilumatkan, diisi air jeruk limau, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah akar, daun, kulit pohon kaliapuh, dan pohon kaliasem, temuireng, gamongan, isin rong wayah, ditumbuk, diisi cuka tahun, untuk bedak. Ada lagi obat sakit ila, yaitu biji buah utu, biji peron kering, buah basa-basa, isin rong wayah, ditumbuk, diramu dengan arak, berem, untuk bedak.
|
|
|
|
Obat sakit ila, sarananya adalah daun merica, akar pohon awar-awar, akan pohon badung, isin rong wayah, ditumbuk untuk bedak. Obat sakit ila berwarna kemerahan, sarananya adalah kulit kayu base, temugiri, temukonci, bawang putih, dan jangu ditumbuk, diisi cuka tahun untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah daun kambo-kambo, daun jeruk rendetan, daun piduh, sulur kantawali, bangle, bawang putih, dan jangu, diramu dengan kapur, ditumbuk, diisi arak, untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah sintok, kulit buah badung yang kering, terusi, warangan, gadung cina, bawang putih, dan jangu, ditumbuk diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah kulit kayu kaliasem, kulit kayu pakel, kulit kayu tingulun, bara api, sandawa, bunga cengkeh, bawang putih, jangu,
|
|
|
|
ditumbuk, diisi air jeruk limau, untuk obat oles. Obat sakit ila brahma, sarananya adalah bama bang, terusi, warangan, dilumatkan, diisi arak prhu, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah daun pancar putih, kulit udang laut, kulit kepiting bintang, jahe pahit, sandawa, bawang putih, dan jangu, diulek, diisi air jeruk nipis, jeruk purut, untuk obat oles. Mantra: "O÷ ilà ta lut maha taya, rêp ta ngko dengku, sidhi mandhi mantranku, waras, waras.waras". Obat sakit ila, sarananya adalah daun sulasih merik, myana cemeng, pulasari, belerang merah, belerang biru, gadung cina, sarikuning, lungid, dicampur dengan air jeruk nipis, dipakai obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah labu besar, laos kapur, temutis, temukonci, temugiri, temupoh, temuireng, temulawak, diparut,
|
|
|
|
lalu masukkan ke dalam labu, dikukus hingga matang. Setelah matang, diperas, lalu dicampur dengan belerang merah, sarikuning, lungid, kemenyan, air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah buah paspasan, kemenyan, belerang biru, buah pala, pulasai, sintok, air cendana, digosok, dicampur dengan jeruk limau, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah pohon katang-katang putih, gegambiran anom, kemenyan, sarilungid, ditumbuk, diisi air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Oabt sakit ila, sarananya adalah galuga, madu klupa, air arak, belerang, majakane, majakeling, tanjung raab, sari sapodi, jelawe, diramu dengan cuka tahun, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah kulit kayu kamangi, sintok, belerang kuning, jahe pahit,
|
|
|
|
|