Isi
Singkat Tutur Asu-Asa |
|
Diceriterakan
pada Purwakala, adalah seorang Bidadari dikutuk
oleh Ida Bhatara Girirajya sehingga menjelma
menjadi raksasa.
Ki Raksasa ini diutus turun ke Bumi menjaga
orang-orang yang lewat di Kuburan Gandamayu.
Setelah Ki Raksasa ini berada di Gandamayu selama
12 tahun banyak lah dapat memakan/ membunuh
manusia.
Pada suatu ketika seorang brahmana lewat di
Gandamayu seraya disergapnya.
Tetapi usaha Ki Raksasa (Yaksa) ini tidak berhasil,
karena Sang Brahmana (Pendeta) itu sangat suci.
Di situ Ki Yaksa mohon, ampun serta menyerahkan
diri pada Sang Brahmana.
Sang Brahmana kemudian memberikan petunjuk Ki
Raksasa untuk menghadap dan bertapa ke Gunung
bertemu dengan Bhatara Adrinata.
Segala Perintah petunjuk Sang Brahmana dilaksanakan
sehingga wajahnya berubah menjadi manusia bernama
I Guto.
Sekarang I Guto tunduk dengan Danghyang Nirartha
Guto selalu mengikuti jejak Danghyang Nirartha,
sehingga tingkah laku memuja Sang Pendeta dapat
ditorehnya.
|
|
Pada
suatu hari datang orang dari Klik bermaksud
mencari Danghyang Nirartha untuk mengantarkan
upacara yang dilaksanakannya itu, tetapi yang
ditemui nya di pasraman hanya I Guto.
Sang Pendeta sedang keluar.
Di situ I Guto bertingkah sebagai Sang Danghyang.
Sedang upacara tersebut berlangsung yang diselenggarakan
oleh I Guto, datanglah Danghyang Nirartha dan
tersenyum melihat I Guto mengucapkan Weda Sruti.
Oleh karena itu I Guto dikaruniai keturunan
dan jabatan Mpu serta perlengkapan upacara.
Kekuasaan I Guto / I Sengguhu hanya lah dapat
menyelesaikan upacara pekarangan dan kematian.
Ketika Danghyang Nirartha dari Majapahit ingin
pergi ke Bali diantar oleh, I Sengguhu, menghadap
kepada Dalem Waturenggong.
Sesampainya di Gianyar lalu mengambil istri
putra dari I Bandesa Mas.
Setelah itu perjalanannya dilanjutkan sampailah
di Gelgel, tetapi I Sengguhu tinggal di Desa
Tulikup.
Tak lama kemudian Danghyang Nirartha kembali
ke Jawa dan I Sengguhu tetap tinggal di Bali,
dan mengambil istri di Desa Tojan Klungkung.
Sesudah itu seketurunan nya I Sengguhu selalu
berdampingan dengan Sang Brahmana dan selalu
bakti sujud kepada Dalem.
|
|
Nama/
Judul Babad : |
Tutur Asu-Asa |
Nomor/
kode : |
Va. 5070, Gedong Kirtya Singaraja |
Koleksi
: |
Anak Agung Putu Jlantik |
Alamat
: |
Puri Kawan, Buleleng |
Bahasa
: |
Jawa Tengahan bercampur Bahasa
Bali |
Huruf
: |
Bali |
Jumlah
halaman : |
11 lembar |
Ditulis
oleh : |
Anak Agung Putu Jlantik, Singaraja
|
|
|