Isi
Singkat Tutur Aji Klungkung |
|
Peringatan
tentang keturunan Sang Bujangga Gadung Kasturi
yang berasal dari Sri Madura.
Sesampainya di Gunung Bali, disambut dengan
api yang berkobar-kobar yang terlihat orang
lelaki di tengah api tersebut.
Anak yang keluar dari dalam api itu dijemput
dan disambut dengan terharu oleh orang Bali
dan anak ini diberi nama Sang Hyang Sunia Hning.
Dengan kehadiran Sanghyang Sunia Hning makmur
lah di daerah Bali.
Demikian Sang Rsi Madura yang membuat sedih
dan terharu bercucuran air mata atas ceritera
dari Sang Rsi kepada Rajaputra.
Kemudian Brasinuhun datang ke Majapahit menceriterakan
keadaan di Bali, tetapi karena tidak wajar Majapahit
memerintah di Bali, lalu sekembalinya di Bali
dikutuknya menjadi berjenis-jenis pohon/ kayu.
Kayu-kayu ini semuanya bermanfaat bagi manusia
baik daunnya, batangnya, kulitnya maupun akarnya.
Bila mana manusia melaksanakan upacara di mana
erat sekali hubungannya dengan kayu cendana
dan majagau.
Dinasehati agar semua manusia jangan mencaci
sesama, karena semua orang mempunyai cacat dan
tidak ada yang sempurna dan juga hukum karma
phala selalu diyakini serta ditaati.
Juga musuh yang paling dekat dan paling berat
adalah si Panca Indra seperti mata mulut, telinga
hidung, dan kulit.
Si Panca indra ini yang membuat adanya sahabat
maupun musuh.
Setelah dapat mendatangi semua manusia, Abrasinuhun
lalu bertemu dengan orang yang sedang duduk-duduk
yang tidak mau bekerja.
Orang ini menjawab karena menderita penyakit,
lalu sakit itu diambil diminta oleh Abrasinuhun.
Dan hukum pada saat itu betul-betul tertib dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
tingkatan sajen (caru) serta ketentuan-ketentuan
yang tepat pelaksanaan yadnya. Diceriterakan
Ida Siwatiga turun ke Bali dengan senjata lengkap
dan juga memahami tentang isi Reg Weda, Ayur
Weda serta isi dari buku Purwabumitwa, Purwabumi
Kamulan yang dibawa dari Majapahit.
Dalam perjalanannya beliau turun di Padang,
di situ Ida bertapa/ bersemadi tempat itu bernama
Gandamayu. |
|
Nama/
Judul Babad : |
Tutur Aji Klungkung |
Nomor/
kode : |
Gedong Kirtya Singaraja |
Koleksi
: |
Ida Peranda Gede Telaga |
Alamat
: |
Tatandan |
Bahasa
: |
Jawa Kuna |
Huruf
: |
Bali |
Jumlah
halaman : |
32 lembar |
Ditulis
oleh : |
Ida Peranda Made Singharsa,
Geria Gede Penarukan |
Colophon/
Tahun : |
Tinuuta wis ring lapa, wawaran,
Raditya, Brahma, Wara, Pahing, Krena padami,
wya, Esaka, Rah, 7. Teng, 7 |
|
|