|
Isi
Singkat Pangandika Ring Gunung Agung |
|
Diceriterakan
wara-warah dari Bhatara di Gunung Agung sebagaimana
tersurat dan tersirat pada Prasasti, dan Pamancangah
ring Gunung Agung.
Kemudian diceriterakan tentang persembahan Ida
Dalem berupa hasil sawah di Desa Kapasekan,
Bugbugan, Lenging, Ogang, Lod Umah, dan di Dawuh
Kutuh yang kemudian dipersembahkan kepada I
Dewa Ratu Kidul dan kepada I Dewa Bukit Pangubengan.
Serta diberikan kepada I Dewa Dangin Kreteg.
Untuk persembahan Dalem kepada I Dewa Manik
Ghni hasil sawah di Muncan yang bernama Subak
Teba Kulon, dan Teba Lor seluas 4 Ha (4 tenah).
Untuk persembahan Dalem kepada I. Dewa Batumadeg
terhadap hasil sawah Tangkup yang bernama sawah
Jejro seluas 5 Ha (5 tenah).
Juga aturan Dalem kepada I Dewa Basukian atau
I Dewa Tulus dewa berupa hasil sawah di Besakih
seluas 12 Ha (12 tenah).
Kemudian orang Majapahit di bawah Ida Arya Kapakisan
yang datang ke Bali, diiringi oleh Arya Kanuruhan,
Arya Kenceng, Arya Dalancang, Arya Belog, Sira
Wang Bang dan disusul oleh Arya Kutawaringin,
Pangeran Asak yang mengembara di Desa Kapal,
yang nantinya di Desa Kapal lahir turunan Arya
Pangalasan.
Arya Pangalasan, menurunkan Pangeran Dawuh,
Pangeran Manginte.
Pangeran Manginte melahirkan Gusti Agung.
Pangeran Dawuh menurunkan 2 orang putri yang
diambil oleh Pangeran Pande Mantri Kapakisan
menurunkan Pangeran Batan Jeruk, Pangeran Nyuhaya,
Pangeran Asak. Keturunan Pangeran Wang Bang
adalah Sang Panataran, Tohjiwa, Singarsa, Pangalasan.
Keturunan Arya Kenceng adalah di Tabanan dan
di Badung.
Keturunan Arya Belog adalah di Buringkit dan
Kaba Kaba. Keturunan Arya Wang Bang di Desa
Pring, Canggahan.
Keturunan Arya Kutawaringin berada di Kebon
Tubuh.
Begitu juga golongan Wesia dari Majapahit ada
3 orang yang bernama: Tan Kober, Tan Mundur,
dan Tan Kawur.
Keturunan Pacung ada di Desa Abiansemal, Cacahan.
Ida Pangeran Pande adalah bersaudara dengan
Pangeran Anyar Rame mengambil istri adik Pangeran
Anglurah Kanca yang selanjutnya melahirkan seorang
putri yang diambil oleh Pangeran Jelantik.
Juga Pangeran Pande mengambil istri ke Desa
Kapal yang melahirkan keturunan Pande di Kapal.
I Gusti Agung menurunkan 5 orang putra yaitu
Gusti Kacang Pawos, Gusti Intaran, Gusti Di
Ler, dan selanjutnya melahirkan Gusti Penida.
Kemudian diceriterakan keturunan Nusa Bali.
Patut lah Sira Anglurah Sidemen selalu menghadap
atau memuja Ida Bhatara di Gunung Agung seperti
Ida Bhatara yang berstana di Parhyangan Padmasana,
I Dewa Manik Mas menggunakan meru tingkat satu,
bertiang 4 dan bentuk parhyangan yang lainnya.
|
|
Dan
juga ketentuan mendirikan bangunan meru adalah:
untuk I Dewa Tegal Besung menggunakan meru tingkat
11, untuk I Dewa Samplangan menggunakan meru
tingkat 9, untuk I Dewa Enggong meru tingkat
7, I Dewa Sagening menggunakan meru tingkat
5, I Dewa Made meru tumpang 3.
Selanjutnya untuk warga Pangeran Tohjiwa, I
Dewa Pasek menggunakan meru tingkat tiga.
Untuk pemujaan I Dewa Manik Ghni menggunakan
meru tingkat 9, dan beratap ijuk. Pemujaan Bhatara
Rambut Sedana dibangun meru tingkat 11 dan juga
untuk pemujaan I Dewa Manik Makentel.
Untuk memuja atau yang menghaturkan upacara
pujawali di Gunung Agung adalah bergilir.
Diceriterakan tentang persembahan seperti ,yajnya
(caru) yang ditentukan.
Untuk yajnya yang dipersembahkan kepada hama
tumbuh-tumbuhan yang melanda sawah, pembersihan/
penyucian bumi dengan Caru Wali Krama.
Yang patut menyelesaikan upacara yajnya Bali
Krama itu adalah Pendeta Siwa Buddha, Sengguhu,
Dukuh, Rsi Çewa Sogata.
Sajen Panihis (nama sajen) dipersembahkan kepada
Bhatara Gunung Agung dengan guling itik.
Sajen Balik Sumpah (nama sajen) yang dihaturkan
kepada Bhatara di Pura Panataran Agung dan catatan
sajen.
Adapun persembahan caru (yajnya) itu berbeda
beda tergantung dari hari dan waktu pelaksanaannya,
karena setiap bulan berganti ganti Sang Butakala
turun ke bumi.
|
|
Nama/ Judul Babad :
|
Pangandika Ring Gunung Agung
|
Nomor/ kode :
|
Va. 5836, Gedong Kirtya Singaraja |
Koleksi :
|
Ida I Dewa Wayan Pucangan |
Alamat :
|
Jero Kanginan, Sidemen, Karangasem |
Bahasa :
|
Jawa Kuna Tengahan |
Huruf :
|
Bali |
Jumlah halaman :
|
28 lembar |
Ditulis oleh :
|
Ida I Dewa Gede Catra Jro
Kanginan, Sidemen, Karangasem. |
Colophon/ Tahun :
|
Iki Pangandika Ring Gunung
Agung, Pascat sinurat ring Jro Kanginan
Sidemen Karangasem, duk rahina, Radite,
Kliwon wara Medangkungan Tanggal, 9-5-1982 |
|
|
|
|
|
|
|