Isi
Singkat Lontar Ekspedisi ke Bali |
|
Raja
Buleleng yang mengalahkan Payangan menyebabkan
Raja Bangli dan Badung tidak setuju, hingga
memohon kepada Belanda di Betawi untuk memeriksa
perkara tersebut.
Belanda datang dengan 35 buah kapal.
Sedang rakyat Buleleng melawan dengan gagah
perkasa.
Serangan mulai di bagian Timur di Kubutambahan.
Perang terjadi dengan sengit sekali.
Pertempuran di Pabean terjadi dengan hebat karena
kalah senjata rakyat Buleleng mundur, puri dapat
dibakar dan raja pindah ke Jagaraga.
Bantuan Karangasem datang, terjadi perdamaian
dengan Belanda.
Hanya Belanda membuat loji di Pabean.
Rakyat Buleleng pun membuat benteng Jagaraga.
Perang terjadi lagi antara Belanda dengan Jagaraga,
Belanda kalah timbul Perdamaian.
Belanda mulai dengan mengadakan tembakan- tembakan,
semangat rakyat Buleleng terbakar lagi.
Belanda berani demikian karena bantuan dari
Jawa (Betawi) sudah datang dengan Sasak (Lombok).
Cara barisan penyerangan Belanda pun diceriterakan.
Timbul salah pengertian karena ada tembakan
dari belakang hingga bantuan Buleleng yang dari
Jembrana dan Karangasem bubar.
Akhirnya raja Buleleng pun pergi.
Tinggal rakyat Buleleng sendiri yang berjuang
sampai akhirnya pada peperangan terakhir mempertahankan
benteng Jagaraga itu |
|
Nama/
Judul Babad : |
Lontar Ekspedisi ke Bali |
Nomor/
kode : |
Lontar 521/ Museum Nasional
Jakarta |
Koleksi
: |
Transkripsi dan Foto lontar
ada pada I Made Kanta |
Alamat
: |
Jeroan Tapean Klungkung: Bali |
Bahasa
: |
Kawi dan Bali |
Huruf
: |
Bali |
Jumlah
halaman : |
18 halaman lontar |
Ditulis
oleh : |
Kemungkinan orang suku Bali
yang telah menjadi prajurit |
|
|