Diceriterakan
Kryan Pande mempunyai seorang istri yang dipermainkan
oleh I Gusti Telabah.
Perbuatan serong Ki Gusti Telabah terhadap istrinya
itu diketahui oleh Kryan Pande setelah terbukti
Ki Gusti Telabah membawa cincin yang bermata
mirah milik dari istrinya.
Kemudian hal ini disampaikan kepada Dalem.
Maka Ki Pande diperintahkan membunuh Ki Gusti
Telabah di Gunung Agung.
Hal ini diketahui oleh Gusti Telabah, ia bersembunyi
di Kuta.
Yang diutus oleh Kiyai Pande untuk menangkap
Gusti Telabah ialah I Pande Capung.
Tetapi malang, Ki Pande Capung terbunuh.
Hal ini didengar oleh putra Ki Pande Capung
yang bernama Ki Gusti Byasama sehingga ia mengamuk
membabibuta.
Atas usul dari Lurah Kanca, para Arya menyusun
kekuatan untuk melawan Ki Gusti Telabah.
Akhirnya Ki Gusti Telabah terbunuh, Kiyai Pande
mendapat kemenangan.
Pada saat itu Kiyai Dawuh Baleagung berhasil
menyusun kakawin Arjuna Pralabda.
Diceriterakan setelah Ki Gusti Jelantik meninggal,
istrinya sedang hamil 8 bulan, maka dipelihara
oleh Sri Aji Dalem.
Setelah lahir putra ini diberi nama Ki Jlantik
Bogol.
Ki Gusti Nginte telah meninggalkan 2 orang
putra yaitu Ki Gusti Agung Widya dan I Gusti
Kaler.
Setelah dewasa Ki Gusti Agung Widya memerintah
di Ler.
|