Diceriterakan
pemerintahan Sri Di Made di Suwecalinggarsapura,
mempunyai 2 orang putra yang bernama Ida Dewa
Agung, Pamayun dan Ida Dewa Agung Jambe, Ketika
itu terjadi suatu kegaduhan yang menyebabkan
beliau mengungsi bersama para putranya ke Taman
Bali. Sesampainya beliau di Guliang dan menetap
di Puri Guliang tahun 1651 Masehi. Lama kelamaan
Ida Dewa Agung Pemahyun tetap tinggal di Puri
Guliang, tetapi I Dewa Agung Jambe pindah ke
Puri Ulah yang diiringkan oleh Lurah Singarsa.
Diceriterakan para putra beliau ;mengirim surat
kepada penguasa Gelgel untuk membalas dendam.
Setelah pasukan disiapkan dilanjutkan menyerang
Puri Gelgel.
Tersebutlah Ratu Taman Bali dan Nyalian ikut
berperang dan sisanya menyebar ke desa-desa.
Juga ada yang mengungsi ke Daerah Gianyar seperti
I Dewa Rendang, I Dewa Tampwangan, I Dewa Sakah,
I Dewa Dukuh, I Dewa Tegal, I Dewa Bangbang,
I Dewa Simpangan dan I Dewa Lateng
|