Adalah parhyangan yang jumlahnya 10 buah yaitu:

Diceritakan ada lima buah keturunan yaitu:

Panca Janma (lima warga) yaitu:

Diceritakan di Bali diturunkan oleh Sanghyang Sunya Hening berupa Sang Bhujangga.
Sang Brahmana dan Sang Boda adalah diturunkan oleh Sanghyang Sunia-murti.
Diceritakan Bhagawan Parasara, Bhagawan Wasita, Bhagawan Byasa; kesemuanya berasal dari Sunantara yang selanjutnya Puri Sunantara ini berubah menjadi Majahit.

Diceritakan persatuan Siwa, Boda, dan Bhujangga dengan eratnya. Tentang kewajiban masing-masing serta kewajiban dari Perbekel, Bhagawan Bhrgu dan sebagainya. Bhagawan Nuk mengatakan bahwa siapa saja tidak boleh mengambil Dewi Trini.

Kemudian diceritakan putra yang tertua dari Hyang Wisnu-murti adalah Mpu Kuturan, dan adiknya Mpu Pradah. Putra Bhagawan Sakru menjadi patih di Daerah Teges. Mpu Pradah tinggal di Majapahit dan Mpu Kuturan tinggal di Besakih. Putra Mpu Pradah di Majapahit bernama Sang Brahmana yang dijunjung oleh para raja. Di waktu pemerintahan Dalem Sagening di Gelgel, sang Brahmana, Bhujangga dan Boda, sangat diperhatikan serta mempunyai kedudukan hampir sama dengan Dalem. Masing-masing putra beliau diberikan tugas dan kewajiban yang berbeda beda. Sang Bhujangga bertugas untuk membersihkan dunia.