Hari Raya Siwa Ratri |
Siwaratri adalah hari suci untuk melaksanakan pemujaan ke
hadapan Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa dalam perwujudannya
sebagai Sang Hyang Siwa. Hari Siwaratri mempunyai makna
khusus bagi umat manusia, karena pada hari tersebut Sang
Hyang Siwa beryoga.
Sehubungan dengan itu umat Hindu melaksanakan
kegiatan yang mengarah pada usaha penyucian diri, pembuatan
pikiran ke hadapan Sang Hyang Siwa, dalam usaha menimbulkan
kesadaran diri (atutur ikang atma ri jatinya).
Hal itu diwujudkan dengan pelaksanaan brata
berupa upawasa, monabrata dan jagra. Siwarâtri juga
disebut hari suci pajagran.
|
Brata Siwarâtri terdiri dari:
1 |
Utama, melaksanakan:
1. Monabrata (berdiam diri dan tidak berbicara).
2. Upawasa (tidak makan dan tidak minum).
3. Jagra (berjaga, tidak tidur). |
2 |
Madhya, melaksanakan:
1. Upawasa.
2. Jagra. |
3 |
Nista, hanya melaksanakan:
Jagra. |
Monabrata berlangsung dan pagi hari pada panglong
ping 14 sasih Kapitu sampai malam (12 jam).
Upawasa berlangsung dan pagi hari pada panglong ping 14
sasih Kapitu sampai dengan besok paginya (24 jam).
Setelah itu sampai malam (12 jam) sudah bisa makan nasi
putih dengan garam dan minum air putih (air tawar tanpa
gula).
Jagra yang dimulai sejak panglong ping 14 berakhir besok
harinya jam 18.00 (36 jam). |
Untuk detailnya mohon klik
di sini |