Yadnya yang dilakukan tiap hari |
Disebut yadnya Çesa, dilaksanakan
tiap hari, biasanya pada pagi atau siang hari, dan di senja
hari. Sesajen disiapkan setelah menanak nasi, berupa masing-masing
banten
pekidih atau jotan sesuap nasi lengkap dengan
lauk pauknya serba mungil, jumlahnya menurut keperluan.
Diberikan kebebasan dalam menentukan berapa jumlah jotan,
dapat berbeda bergantung kepada arti yang kita berikan kepada
letak persembahannya, namun yang wajib ada tiga (3) sedangkan
yang lain diambilkan dari yang paling lazim. Yang wajib
adalah segehan untuk dipersembahkan di halaman merajan,
di halaman rumah, dan di penunggu karang atau
pintu utama. Selebihnya biasanya untuk di dapur,
tempat penyimpanan air, tempat penyimpanan beras, dan sebagainya.
|
Yang di halarnan (natar) sanggah
pemerajan ditujukan kepada Sang Bhuta Bucari.
Yang di halaman (natar) rumah ditujukan kepada
Sang Kala Bucari dan yang di depan pintu keluar (lebuh)
ditujukan kepada Sang Durgha Bucari. Adapun yang
lain-lain adalah ditiap-tiap bangunan rumah, sumur, di dapur,
di lumbung, diapit lawang, di sanggah natar, di Jero Luh
|
Alat perlengkapan lainnya. yang patut dibawa
ialah, air dan dupa harum. Waktu penyelenggaraan segehan
yang akan dihaturkan, terlebih dahulu harus dituangkan (disuguhkan)
air sedikit, lalu dengan perantaraan asap dupa harum segehan
itu dipersilakan (dihayapkan) untuk mohon keselamatan,
kernudian barulah segehan itu masing-masing 1 porsi
(tanding) diletakkan di tempat haturan.
|
Untuk sore harinya yaitu Sandhya-kala,
segahan dihaturkan kepada Sang Bhuta Kala
dan Durgha Bucari yaitu di natar sanggah, rumah serta
pintu keluar pekarangan.
|
Ucapannya:
di natar sanggah |
Ratu Sang Bhuta Bucari, manusanira angaturaken
segehan. |
di natar rumah |
Ratu Sang Kala Bucari, manusanira angaturaken
segahan. |
di muka pintu keluar pekarangan |
Ratu Sang Durgha Bucari manusanira angaturaken
segehan. |
|
Menurut kepercayaan, kita baru boleh makan
setelah melakukan Yadnya Cesa. Yadnya tersebut kita
lakukan demi keselamatan dan ketentraman kita sekeluarga.
|
Melaksanakan Yadnya Cesa wajib didasari pikiran yang suci
bersih dan tulus ikhlas. Mungkin di tempat-tempat lain terdapat
cara yang berbeda-beda sesuai dengan desa- kala- patra,
tetapi tujuannya sama, yaitu untuk keselamatan dan ketentraman
hidup kita sehari-harinya. |