PEWARIGAAN       
Pancawara / Pañcawara

Pancawara adalah siklus lima harian dalam wewaran. Unsur-unsurnya adalah Pon, Wage, Kliwon, Umanis dan Paing. Sebagai wewaran yang berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia, sifat pancawara ini sangat unik. Nenek moyang kita mengumpamakan sifat hari ini sebagai sifat binatang. Bukan martabat kebinatangannya yang ditekankan disini, tetapi sebagai pencerminan agar yang bersangkutan dapat menganalisa, merenung sifat dan laku masing-masing yang di depan cermin. Asal muasal nama-nama ini sangat misterius. Konon simbolisasi dari posisi (patrap) bulan seperti:

1 Legi or manis symbolizes retreat (mungkur) Rasa
2 Paing or Pait symbolizes to face or appear in front of (madep) Cipta
3 Pon or Petak symbolizes sleep (sare, tilem, sirep) Idep
4 Wage or Cemeng symbolizes sit down (lenggah, negak) Angen
5 Kliwon or Kasih symbolizes stand-up (jumeneng, mejujuk) Budi

* "dicuri" dari "pemulung" aslinya: mas Dwiyatno Rumlan,
sehingga sumbernya tidak bisa dijelaskan lagi.

Umanis (Legi) Sifatnya seperti kucing dan tikus. Sifat kucing: peka, jinak, periang seperti tidak punya beban. Jeleknya kalau dihalangi, sifatnya jadi penuh curiga. Bisa bergaul dengan siapa saja. Sifatnya tikus: Malam tidak tidur, waspada, sangat berhati-hati. Sering kebingungan oleh ulahnya sendiri. Makan hanya sedikit. Berbisa gigitannya, sebarang yang digigit cepat mati. Pendendam. Sering menjadi korban orang lain. Besar rejekinya tetapi juga besar tantangannya.
Paing (Jenar) Sifatnya seperti harimau, jauh jarak jelajahnya, mandiri sekali, jarang makannya karena kuat menahan lapar sampai suatu saat menjadi piaraan raja. Banyak musuhnya, sangat berbahaya kalau didahului, tetapi kalau mendahului tidak merasa bersalah. Gemar kebersihan. Besar nafsu birahinya. Mudah diperdaya.
Pon (Seta, Palguna)

Sifatnya seperti kambing. Perginya tidak terlalu jauh, yang dimakan hanya rumput, tidak merugikan orang lain. Sering menanduk keluarganya sendiri, pendek pertimbangannya. Sering mengamuk, berani kepada penggembalanya. Kalau sedang marah sulit diredakan. Hidupnya tidak berlebihan tetapi berkecukupan.

Wage (Cemeng, Kresna, Langking)

Sifatnya seperti sapi. Menuruti apapun yang diperintahkan penggembalanya, tetapi makanannya harus disediakan, manja. Marah jika terlalu sering dicambuk. Kalau sampai menanduk resikonya besar. Tidak terlalu memburu makanan. Kalau sudah makan lupa kepada saudara. Lurus tindakannya tetapi sering kena fitnah.

Kliwon (Kasih)

Sifatnya seperti kera dan anjing. Kontroversial. Pandai berbicara, tajam ingatannya. Sifatnya kera: suka memanjat, galak, tidak bisa jinak. Daerah manapun dijelajahinya. Meskipun diberi makan, masih mau menggigit dan melecehkan si pemberi. Tidak bisa didekati dan diajak berkompromi. Sifatnya anjing: Setia dan menurut kepada tuannya, tetapi apapun dimakannya. Yang diburu kesenangan saja. Besar ambisinya. Tidak banyak rintangannya.