|
Sebagaimana kita ketahui, bahwa pemakaian lambang-lambang
bunyi Bali itu diterapkan melalui tiga jalur, yaitu:
|
Wreastra |
dipakai untuk menuliskan bahasa Bali umum, misalnya: surat,
urak, pipil, pangeling-eling dan lain-lainnya. |
|
Sualalita |
dipakai menuliskan bahasa Kawi, bahasa Kawi Tengahan, dan
bahasa Sanskerta, misalnya Kidung, Kekawin, parwa, sloka. |
|
Modre |
dipakai menuliskan kadyatmikan, misalnya japa mantra-mantra
dan juga yang berhubungan dengan upacara keagamaan, dunia
kegaiban dan pengobatan. |
Dalam pelajaran aksara Modre ini kami hanya memperkenalkan
sebagian kecil saja dari lambang-lambang tersebut. Kalau kita
ingin mempelajari lambang-lambang ini lebih banyak dan juga cara
membacanya carilah pada buku / rontal petunjuk yang disebut: KRAKAH
/ GRIGUH.
Lambang-lambang tersebut antara lain:
|
Lambang Tapak Dara ( + )
Dipakai misalnya kepada seorang ibu sedang
menyusui, dikejutkan oleh sesuatu, biasanya digoresi lukisan
tapak dara dari arang / kapur sirih pada susu dan anaknya
(pada sela dahi maksudnya), ialah untuk menolak bahaya atau
yang bersifat negatif. Tanda ini kita dapati juga pada kekeb
(penutup masak nasi) yang fungsinya juga untuk menolak hal-hal
yang sifatnya negatif.
Tapak dara itu adalah melambangkan jalannya
matahari. Jaman dahulu matahari itu dianggap Dewa yang tertinggi,
yang di Bali disebut Sang Hyang Siwa Raditya.
Lengkapnya: |
|
Perkembangan selanjutnya Tapak Dara menjadi
Swastika yang merupakan dasar kekuatan dan kesejahteraan
Bhuana Agung (Makrokosmos) dan Bhuana Alit (Mikrokosmos).
Lengkapnya: |
|
(Dari lambang Tapak Dara menjadi Swastika)
Ucapan OM SWASTYASTU, juga ada hubungannya
dengan SWASTIKA, sebab sebenarnya kita sudah memohon perlindungan
kepada Ida Sanghyang Widhi yang menguasai alam Raya Semesta
ini.
Om: kata panggilan kepada Ida Hyang Widhi
Su: baik, asti = adalah dan
astu = semoga.
Jadi arti keseluruhannya: Semoga ada dalam
keadaan baik atas karunia Ida Hyang Widhi.
Dari bentuk SWASTIKA itu timbullah
PADMA (teratai) yang berdaun bunga delapan (astadala)
yang kita pakai dasar keharmonisan alam, kesucian dan kedamaian
abadi.
|
|
Lambang OM = Tuhan
Simbul:
1 |
BAYU |
angin, bintang, bintang (angin padat jadi bintang) |
2 |
TEJA |
api, surya (Matahari) |
3 |
APAH |
yeh (air yang padat jadi Bulan) |
4 |
AKASA |
langit (memenuhi yang ada) |
5 |
PERTIWI |
bumi, tanah |
|
Omkara Geni |
|
|
Omkara Sabha |
|
|
Omkara Merta |
|
|
Omkara Adu Muka |
|
|
Omkara Pasah |
|
|
|
|
|