|
Salah satu kekayaan budaya kita
yang hampir punah adalah aksara Bali. Keadaannya
memang sangat sulit. Penggunanya semakin jarang
dan lingkup pemakaiannya semakin sempit. Kita semua
tahu, banyak faktor yang menyebabkannya. Pustaka
leluhur semakin ditinggalkan. Aksara Bali menjadi
kian miskin dan rapuh, karena tidak sempat berkembang.
Akibatnya menjadi sulit mengakomodasikan pemikiran-
pemikiran baru menggunakan aksara Bali. Tuntutan
laju luncuran globalisasi kembali mempertanyakan,
masih dapatkah aksara Bali mengejar lajunya komunikasi
informasi seperti sekarang?
Pada tingkatan dasar, pengenalan
aksara Bali dalam kurikulum sekolah merupakan pondasi
bagi pelestariannya. Dunia pendidikan memerlukan
alat bantu dalam penerbitan literatur yang bermutu.
Pada tingkat selanjutnya, para pakar budaya dan
bahasa memerlukan alat bantu untuk mengkomunikasikan
hasil kajiannya. Semakin canggih alat bantunya,
semakin terjamin kelancaran dan keruntutan roda
pendidikan dan pendalaman budaya Bali ke masa depan.
Alat bantu yang dimaksud adalah
komputer. Komputer yang akan dijadikan alat dalam
perputaran roda budaya ini direkayasa sedemikian
rupa, sehingga dapat menghasilkan aksara Bali secara
cepat, indah dan baku. Pakar- pakar yang berkecimpung
dalam masalah ini akan kita kunjungi dan kenali,
agar kita mengetahui apa yang mereka kerjakan, dan
apa hasil akhir apa yang mereka harapkan.
|
|